“ANALISIS PERENCANAAN USAHA DENGAN ASPEK ADMINISTRASI USAHA”
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha dilihat dari aspek administrasi usaha
C. Kegiatan Belajar
1. Perizinan Usaha
a. Arti
Perizinan
usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin
dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang
dilakukan oleh perseorangan maupun badan.
Maksud dikeluarkannya izin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga ketertiban dalam usaha serta menciptakan pemerataan kesempatan berusaha
b. Macam-Macam Izin Usaha
1) SIUP (Surat Perizinan Usaha Perdagangan)
Surat
Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin yang diberikan oleh mentri
atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan
usaha di bidang perdagangan dan jasa, baik perorangan, Firma, CV, PT,
Koperasi, BUMN dan sebagainya dan berlaku selama 5 (lima) tahun
Untuk
perusahaan kecil dan menengah SIUP diterbitkan dan ditandatangani oleh
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten/kota setempat atas nama menteri dan
berlaku tidak terbatas selama perusahaan tersebut masih menjalankan
kegiatannya.
2) SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Setiap Perusahaan perlu mengurus SITU.
SITU
dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota dan provinsi setempat
sepanjang ketentuan-ketentuan undang-undang gangguan (HO/Hider
Ordonnantie) mewajibkan.
Prosedur pengurusan SITU antara lain :
a) Pengusaha harus meminta izin tertulis pada para tetangga kiri, kanan, depan dan belakang pada tempat usaha berada
b) Apabila
sudah memperoleh izin dari tetangga dan diketahui ketua RT, RW
selanjutnya diteruskan ke kantor kelurahan/ desa dan kecamatan untuk
membuat izin tempat usaha
c) Permohonan
surat izin dari tetangga yang diketahui ketua RT, RW, lurah/kepala desa
dan kecamatan. Selanjutnya diurus ke kabupaten/kota untuk memperoleh
SITU. Surat izin tempat usaha SITU setiap setahun sekali dilakukan
registrasi (daftar ulang)
d) Membayar biaya izin dan leges
3) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap
wajib pajak harus mendaftar dirinya pada kantor Pelayanan Pajak
setempat dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak), terhadap
wajib pajak yang tidak mendaftar diri untuk mendapatkan NPWP akan
dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan dalam pasal 39
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, yaitu :
Barang
siapa dengan sengaja tidak mendaftar dirinya atau menyalahgunakan atau
menggunakan hak tanpa NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan /
atau denda setinggi-tingginya sebesar empat kali jumlah pajak yang
terutang atau yang kurang atau yang tidak bayar.
Pada umumnya yang diwajibkan untuk mendaftarkan dan mendapatkan NPWP adalah setiap wajib pajak yang meliputi
a. Setiap
badan yang menjadi subjek pajak penghasilan yaitu : PT, CV, Firma,
BUMN/BUMD, Persekutuan, Perseroan/perkumpulan kongsi, koperasi,yayasan/
lembaga dan bentuk usaha tetap
b. Setiap wajib pajak orang pribadi/perorangan yang mempunyai penghasilan neto di atas pengasilan kena pajak
c. Objek pajak yang harus dibayarkan
1) Pajak Pertambahan Nilai dan Barang Mewah (PPnBM)
Pajak
ini diberlakukan bagi pajak yang bermodal Rp 10 juta ke atas, atau
melakukan / penyerahan barang / jasa dengan nilai lebih dari Rp 24 juta
setiap tahun
2) Pajak Penghasilan Karyawan (PPh)
Semua
perusahaan yang sudah berpenghasilan dalam jumlah tertentu akan terkena
pajak. Bagi perusahaan kecil pihak ini meliputi seluruh penghasilan
setelah dikurangi bermacam-macam biaya pengeluaran (biaya produksi,
pemeliharaan dan lain-lain). Besarnya pungutan berbeda-beda tergantung
besarnya penghasilan :
· > Rp 0 s/d Rp 10 juta, tarif pajak = 15 %
· > Rp 10 juta s/d Rp 50 juta, tarif pajak = 25%
· > Rp 50 juta ke atas, tarif pajak = 35%
3) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak
ini diberlakukan kepada perseorangan ataupun badan hukum yang mempunyai
tanah dan bangunan yang berdiri diatasnya berkewajiban membayar pajak
yang telah ditetapkan oleh petugas Pajak Bumi dan Bangunan setempat.
Dokumen – dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NPWP antara lain :
a) Fotocopy Akta Pendirian / Akta perubahan terakhir
b) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha / Surat keterangan lain dari instansi yang berwenang
c) Fotocopy KTP / Kartu Keluarga / Paspor pengurus
d) Fotocopy kartu NPWP Kantor Pusat (yng berstatus cabang)
e) Surat kuasa (bagi pengurus yang diwakili kuasanya)
4) NRP (Nomor Register Perusahaan)
Nomor
register perusahaan disebut juga Tanda Daftar Perusahaan (TDP). TDP
berfungsi untuk mendukung status perusahaan yang secara formal telah
terdaftar di Diperindag. Jelasnya perhatikan contoh pada lampiran ini.
a) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab / pemilik
b) Fotokopi Akta Pendirian / Akta Perubahan terakhir dari notaris bagi perusahaan yang berbadan hukum
c) Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha / Surat Keterangan lain dan instansi yang berwenang
d) Fotokopi NPWP
5) NRB (Nomor Rekening Bank)
a) Persyaratan untuk mendapatkan nomor rekening bank adalah sebagai berikut :
i. Fotokopi KTP atau SIM
ii. Mengisi formulir dan contoh tanda tangan
b) Nomor rekening bank untuk perusahaan minimal 2 orang, yaitu:
i. Bendahara
ii. Manajer
c) Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NRB antara lain :
i. Fotokopi KTP / SIM dari penanggung jawab / pemilik
ii. Kartu contoh tanda tangan pimpinan perusahaan dan bendahara
iii. Tanda setoran
iv. Lembar pemberitahuan setoran
6) AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Analisis
mengenai dampak lingkungan adalah keseluruhan proses yang meliputi
penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan bagi berbagai usaha atau
kegiatan terpadu / multisektor. Dengan kata lain. AMDAL adalah hasil
studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan
ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab.
Terlaksananya
pembangunan yang berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan
sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan AMDAL.
Dampak penting menurut penjelasan pasal 16 ditentukan antara lain oleh :
a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
b) Luas wilayah persebaran dampak
c) Lamanya dampak berlangsung
d) Intensitas dampak
e) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak
f) Sifat kumulatif dampak tersebut
g) Dapat terjadi pemulihan atau tidak (reversible atau irreversible)
Adapun yang mendasari AMDAL di antarannya :
i. Negara Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
ii. Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya
iii. Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang penataan ruang
iv. Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air
v. Peraturan pemerintah no. 51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak lingkungan
vi. Keputusan presiden RI no 23 tahun 1990 tentang Badan pengendalian dampak lingkungan
vii. Surat menteri
7) IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
IMB
adalah ijin dari pemerintah untuk mendirikan bangunan di atas tanah
milik perseorangan ataupun milik baan usaha yang akan digunakan untuk
tempat kegiatan usaha.
8) Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris
Akta
pendirian perusahaan dari notaris ialah surat pernyataan dari notaris
(pejabat pembuat akta) tentang pendirian suatubadan usaha (CV, PT,
koperasi, dll)
c. Dokumen-Dokumen untuk Mengurus Surat Izin
1) SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pengurusan SITU antara lain :
a. Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Pasfoto 2 lembar ukuran 3 cm * 4 cm dari penanggung jawab / pemilik
c. Salinan
akta pendirian yang dibuat notaris terutama bagi perusahaan yang
berbadan hukum seperti CV, firma, BUMN,BUMD, Perseroan Terbatas,
koperasi dan sebagainya.
d. Surat lunas PBB
2) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pengurusan SIUP tergantung pada jenis perusahaannya
a. Perusahaan yang berbentuk PT
b. Perusahaan yang berbentuk firma
c. Perusahaan berbentuk CV
d. Perusahaan yang berbentuk perseorangan
e. Perusahaan yang berbentuk koperasi
f. Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO)
g. Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Daerah
3) AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)
2. Surat Menyurat
a. Pengertian Surat
Surat
adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak
lain, baik atas nama pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan
maksud tertentu. Kegiatan surat-menyurat merupakan kegiatan yang banyak
dilakukan dalam perusahaan tau kantor. Kegiatan ini dilakukan untuk
intern maupun ekstern.
Surat sebagai alat komunikasi dan informasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Sebagai duta atau wakil organisasi / perusahaan
2) Sebagai alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
3) Sebagai pedoman, misalnya surat yang berisi instruksi
4) Sebagai alat pengingat, misalnya surat yang telah diarsipkan
Meskipun
pada zaman sekarang alat komunikasi sudah serba modern, tetapi
surat-menyurat tetap merupakan salah satu faktor yang paling penting di
dalam dunia usaha, sehingga surat-menyurat tetap diselenggarakan, baik
dalam dunia mupun pemerintah.
b. Aneka Surat Bisnis
a. Surat Perkenalan
Informasi tentang perusahaan penjual yang dicantumkan dalam surat perkenalan adalah :
1) Nama perusahaan dan bidang usaha atau kegiatannya
2) Gambaran kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli dan peralatan yang dipakainya
3) Pekerjaan / proyek yang pernah ditangani
4) Harapan atau prospek yang dikehendaki oleh penjual
b. Surat Permintaan Penawaran
Di dalam surat permintaan penawaran barang biasanya calon pembeli menanyakan:
1) Nama dan jenis barang
2) Ciri-ciri khusus (spesifikasi) barang, yaitu : tipe ukuran, kualitas, kapasitas dan lain-lain
3) Harga satuan
4) Potongan
5) Cara pembayaran
6) Cara penyerahan
7) Kemudahan
yang mungkin diperoleh pembeli, seperti servis gratis, garansi dan
lain-lain yang merupakan layanan purnajual (after sales service).
Selain
menanyakan hal-hal di atas, di dalam surat permintaan penawaran calon
pembeli meminta daftar harga dan katalog (bila barang bervariasi) dan
keterangan teknis tentang barang berupa leaflet atau brosur. Untuk
barang yang memungkinkan, calon pembeli dapat juga meminta dikirimi
contoh barang yang sesungguhnya.
Melalui surat permintaan penawaran jasa, calon pembeli dapat menanyakan :
a) Bentuk layanan jasa yang dapat disajikan oleh penjual
b) Peralatan yang dipakai oleh penjual sebagai penunjang (kalau ada)
c) Harga potongan
d) Cara pembayaran
Dalam
permintaan penawaran jasa,calon pembeli dapat juga meminta daftar harga
(sesuai tngkat jasa yang akan diberikan). Biasanya semua telah
tercantum di dalam prospektus yang sudah disiapkan oleh perusahaan
penjual jasa. Permintaan penawaran sebaiknya tidak hanya diajukan kepada
satu penjual, tetapi kepada beberapa penjual. Langkah ini ditempuh agar
daftar harga dan keterangan yang terkumpul nantinya dapat dibandingkan
satu sama lainnya.
c. Surat Penawaran
Surat
penawaran adalah urat dari penjual kepad calon pembeli yang berisi
penawaran barang atau jasa. Penawaran barang atau jasa dari penjual
kepada calon pembeli dapat terjadi karena adanya permintaan penawaran
dari calon pembeli atau dapat juga tanpa adanya permintaan penawaran
dari calon pembeli. Karena itu surat penawaran dapat dibedakan atas dua
macam :
1) Penawaran atas inisiatif penjual
2) Penawaran sebagai balasan surat permintaan penawaran
Surat
penawaran yang dikirim oleh penjual atas inisiatif sendiri mempunyai
kedudukan yang lemah karena surat jual itu belum tentu diharapkan oleh
calon pembeli. Tidaklah
mengherankan jika sambutan terhadap surat yang demikian itu umunya
dingin. Namun hal ini merupakan tantangan bagi setiap koresponden yang
menulis surat penawaran, yaitu mengusahakan bagaimana agar sambutan yang
dingin itu berubah menjadi hangat. Sebuah surat penawaran atas
inisiatif penjual dapat dikatakan berhasil bila surat itu tidak cepat
masuk tempat sampah. Untuk itu isi surat penawaran perlu disusun sebaik
mungkin agar pembaca merasa tertarik.
Oleh karena itu, surat penawaran haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Bahasa surat harus menarik
b) Isi surat tidak boleh bertentangan dengan kondisi barang atau jasa yang ditawarkan (pihak yang menawarkan tidak membuat)
c) Isi surat harus memotivasi pembaca agar ingin tahu lebih lanjut tentang sesuatu yang ditawarkan
d) Surat penawaran haru berisi keterangan yang lengkap dan sebaiknya dilampiri gambar-gambar
d. Promosi Penjualan
Banyak
cara yang dilakukan oleh pengusaha dan produsen barang atau jasa untuk
mempromosikan produk atau dagangannya. Sebagai contoh propaganda
keliling, mengadakan pameran, membagi-bagikan contoh produk, melakukan
demonstrasi pemakaian, mengiklankan produk barang atau jasa melalui
media masa elektronik dan cetak.
Kata iklan berasal dari bahasa arab i’lan yang mempunyai makna sebagai :
1) Berita pesanan (mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai tentang benda / barang dan jasa yang ditawarkan
2) Pemberitahuan
kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang
di media masa seperti surat kabar dan majalah
Iklan dapat dibagi atas dua macam, yaitu :
a) Iklan
profit atau iklan komersial, yaitu iklan yang khusus mencari keuntungan
finansial. Iklan profit juga disebut iklan promosi iklan inilah yang
dipakai untuk menawarkan dan meningkatkan penjualan
b) Iklan
nonprofit atau iklan nonkomersial, yaitu iklan yang tidak mencari
keuntungan, misalnya : iklan kematian, iklan layanan masyarakat, dll
Media iklan dan bentuknya bermacam-macam, antara lain :
I. Majalah / koran bentuknya bisa iklan baris, bisa juga iklan kolom
II. Radio bentuknya bisa spot iklan, bisa juga pengumuman
III. Iklan
TV bentuknya bisa running text (teks berjalan). Loose spot (spot ikla
biasa), bisa juga blocking time (membeli waktu siaran sepanjang misalnya
1 jam)
e. Surat Pesanan dan balasannya
Surat
pesanan (order) adalah surat dari pemesan atau pembeli kepada penjual
yang isinya memesan barang atau meminta jasa tertentu.
Pemesanan
dilakukan setelah mengetahui informasi tentang barang atau jasa yang
akan dibeli. Informasi tersebut diperoleh melalui surat peawaran,
melalui iklan atau melalui petugas pemasaran (wiraniaga) dari perusahaan
penjual. Informasi tersebut akan menjadi dasar pembuatan surat pesanan.
Dalam surat pesanan harus disebutkan dengan jelas, singkat dan sopan segala sesuatu yang menyangkut pesanan,yaitu :
1) Nama, jenis, tipe dan ciri-ciri lain barang yang dipesan
2) Jumlah atau banyaknya pesanan
3) Cara pembayaran
4) Cara pengiriman atau cara penyerahan yang dikehendaki
5) Waktu penyerahan atau waktu pengiriman yangdiinginkan (kapan barang tiba)
f. Surat Penerimaan Pesanan
Apabila
penjual medapat order dan semua persyaratan yang dikehendaki pemesan di
dalam order itu disetujui oleh penjual, maka penjual dapat segera
mengirimkan barang kepada pemesan. Tetapi alangkah baiknya kalau
didahului dengan surat balasan yang berisi penerimaan pesanan.Manfaat
balasan surat dari penjual kepada pemesan bagi kedua belah pihak sbb:
1. Pemesanan merasa tenang karena pesanannya dapat dipenuhi oleh penjual
2. Pemesanan tidak lagi mencari barang yang sama dari penjual yang lain
3. Pemesanan
dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum barang yang
dipesannya tiba. Yaitu uang, alat angkut, gudang dan lainnya.
g. Surat Konfirmasi Pesanan
Dalam era kemajuan iptek dewasa ini berkomunikasi dapat dilakukan dengan berbagai media. Demikian
juga untuk memesan barang. Selain dengan perantara surat, pemesanan
juga dapat dilakukan dengan perantara telepon, teleks faksimili dan
email-internet.
Pemesanan
melalui telepon dan teleks masih lemah dasar hukumnya, karena tidak
mempunyai bukti otentik dan tidak ada tanda tanga pemesan. Maka setelah
menerima pesanan via telepon atau via teleks. Penjual perlu memastikan
sejauh mana kebenaran pesan tersebut, caranya ialah dengan membuat surat
disebut surat konfirmasi pesanan. Surat konfirmasi pesanan berisi data
tentang pesanan yang terdiri atas nama barang, jumlahnya, harga dan
syarat jual beli lainnya seperti tempat penyerahan, waktu penyerahan,
cara pembayaran dan lain-lain
h. Surat Penolakan Pesanan
Penjual
yang terpaksa menolak pesanan haruslah segera memberitahukan penaolaka
itu kepada pemesan. Hal itu merupakan salah satu service pihak penjual
terhadap calon pembeli. Surat
penolakan pesanan harus barisi alasan yang logis dengan bahasa yang
halus dan sopan agar hubungan baik dengan pemesan tetap terbina
i. Surat Referensi Bank dan Referensi Dagang
Surat
referensi diperlukan oleh bank atau perusahaan bila berhadapan dengan
nasabah atau pelanggan yang masih baru. Surat referensi diperlukan oleh
pihak penjual untuk mengetahui kredibilitas atau creditworthiness calon
pembeli apakah memenuhi syarat untuk diberi kredit atau tidak.
j. Surat Pengiriman Pesanan
Setelah
persyaratan jual beli disetujui oleh pihak pembeli dan penjual, barulah
melaksanakan pengiriman pesanan. Surat pengiriman pesanan berisi
pemberitahuan pengiriman pesanan dengan keterangan :
1. Berdasarkan order yang mana barang dikirim
2. Jenis barang apa saja yang dikirim
3. Berapa jumlah barang yang dikirim
4. Dengan alat angkut apa barang dikirim
5. Dokumen apa saja yang dilampirkan bersama surat pengiriman pesanan itu
Dibawah inidiuraikan tentang dokumen barang yang sering dilampirkan bersama surat pengiriman barang sesuai dengan kasusnya :
a) Dalam
pengiriman biasa, bersama surat pengiriman pesanan harus dilampirkan
faktur dan surat pengantar barang. Faktur merupakan tanda bukti
penjualan barang, surat pengantar merupakan tanda bukti penyerahan
barang.
b) Bila
barang dikirim melalui perusahaan pegangkutan (darat, laut dan udara)
harus ada surat muatan barang atau surat angkutan barang. Nama surat
angkutan barang berbeda-beda sesuai dengan alat angkutnya antara lain :
1) Surat jalan, bila barang diangkut dengan kendaraan darat
2) Bill of lading (B/L) atau konosemen, bila barang diangkut dengan kapal laut
3) Air way bill (AWB), bila barang diangkut dengan pesawat udara
4) Bila
barang yang dikirim perlu dirinci, harus dibuat daftar rincian barang
(packing list) sesuai dengan data yang tertera di dalam faktur
5) Bila pemesanan telah melakukan pembayaran (sebagian atau lunas) penjual harus melampirkan kuitansi
6) Bila barang yang dikirim itu diasuransikan, penjual dapat melampirkan polis asuransi atau surat pertanggungan asuransi
3. Pencatatan Transaksi
a. Penggolongan Transaksi Perusahaan
Transaksi
yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu terdiri atas
bermacam-macam transaksi, misalnya transaksi pembelian barang,
pembelian perlengkapan, pembayaran utang, penjualan barang, penerimaan
tagihan dan sebagainya. Transaksi itu terjadi berulang-ulang.
Untuk
perusahan yang bergerak / menghasilkan jasa, yaitu menyediakan dan
menjual jasa, tidak memiliki persediaan barang dagang. Perusahaan jasa
hanya menyediakan barang berupa perlengkapan dan peralatan untuk
melayani pihak lain yang memerlukan. Penghasilan perusahaan jasa adalah
berupa penerimaan dari pihak lain, sebagai imbalan atau pembayaran atas
jasa yang diserahkan perusahaan. Termasuk dalam penggolongan perusahaan jasa adalah konsultan, bengkel, servis dan lain-lain.
Untuk
perusahaan industri yang menghasilkan produk berupa barang, kegiatan
yang ada di dalamnya adalah membeli bahan baku, mengolah bahan baku
dalam proses produksi, kemudian menjual hasil produksinya. Contoh : perusahaan tekstil, perusahaan mebel, perusahaan genting dan sebagainya. Semakin
besar perusahaan, semakin banyak transaksi yang terjadi pada satu
periode. Untuk itu, perlu dibuat pencatatan transaksi yang teliti,
cermat dan sistematis. Untuk memudahkan dalam membuat ringkasan dan
penyusunan laporan keuangan, transaksi-transaksi yang sejenis atau
transaksi yang mengakibatkan perubahan pada pos yang sama, dikelompokkan
dan dicatat dalam suatu daftar khusus yang disebut perkiraan. Transaksi
yang mengakibatkan perubahan pada pos kas, baik itu penambahan maupun
pengurangan uang kas dicatat pada perkiraan kas. Begitu
pula transaksi yang mengakibatkan perubahan utang, dicatat pada
perkiraan utang. Dengan demikian, akan terdapat perkiraan kas, piutang,
utang, perlengkapan peralatan da sebagainya.
b. Transaksi Perusahaan dan Bukti Transaksi
Transaksi
adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) dalam perusahaan
yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai disajikan
dalam bentuk laporan keuangan. Transaksi yang terjadi pada perusahaan
yang satu dengan perusahaan lainnya pada umumnya sama.
Transaksi-transaksi itu antara lain :
1) Penerimaan uang tunai atau barang dari pemilik sebagai setoran modal
2) Pembelian perlengkapandan peralatan secara tunai atau secara kredit
3) Pembayaran utang kepada kreditur
4) Penjualan jasa atau barang secara tunai atau kredit
5) Penerimaan
6) Pembayaran beban
Secara garis besar, kegiatan transaksi yang terjadi meliputi :
a) Pembelian
Dalam
perusahaan, pembelian meliputi pembelian barang persediaan dan pebelian
barang atau jasa yang diperlukan. Pembelian barang secara kredit
dicatat debet pada perkiraan pembelian dan kredit pada perkiraan utang
usaha.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
2 Jan
|
2005
|
Pembelian
|
511
|
Rp 500.000
| |
Utang usaha
(pembelian kertas HVS dari TB Sampurna)
|
211
|
Rp 500.000
|
Apabila
perusahaan tidak puas dengan kualitas barang, maka dengan persetujuan
penjual dapat diminta pengurangan harga. Perkiraan yang dipergunakan
untuk mencatatnya disebut retur pembelian dan pegurangan harga
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
11 Jan
|
2005
|
Utang usaha
|
Rp 50.000
| ||
Retur pembelian dan pengurangan usaha
|
Rp 50.000
|
b) Pengeluaran uang
Pembelian
akan diikuti pembayaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar,
tergantung pada syarat jual beli yang disepakati. Pembayaran utang
dicatat debet pada perkiraan utang dan kredit pada perkiraan kas.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
20 Jan
|
2005
|
Utang usaha
|
211
|
Rp 450.000
| |
Kas (Pembelian kertas HVS dari TB Sampurna)
|
111
|
Rp 450.000
|
c) Penjualan
Pada
saat penjual menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan
penjualan, dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Bila penjualan
dilakukan secara kredit ataupun dibayar di belakang, maka pencatatan
transaksi adalah sebagai berikut :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
18 Jan
|
2005
|
Piutang usaha
|
121
|
Rp 600.000
| |
Penjualan
|
212
|
Rp 600.000
|
Apabila terjadi pengembalian barang dagangan yang dijual karena ada sesuatu hal maka akan dicatat :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
23 Jan
|
2005
|
Retur penjualan dan pengurangan harga
|
412
|
Rp 60.000
| |
Piutang usaha
|
121
|
Rp 60.000
|
d) Penerimaan uang
Penjualan
akan diikuti dengan penerimaan uang. Kapan diterimanya uang tergantung
pada persetujuan yang sudah disepakati.Penerimaan uang ditulis di
sebelah debet pada perkiraan kas dan kredit pada perkiraan piutang
usaha.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
27 Jan
|
2005
|
Kas
|
111
|
Rp 540.000
| |
Piutang usaha
|
121
|
Rp 540.000
|
Bukti Transaksi
Transaksi
yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti-bukti transaksi
yang kemudian akan dijadikan dokumen pencatatan. Atas dasar bukti
itulah suatu transaksi akan dicatat. Bukti transaksi berisi keterangan
secara rinci mengenai jenis barang atau jasa, jumlah ukuran dalam satuan
uang serta pihak-pihak yang terkait dalam transaksi yang bersangkutan.
Selain itu, bukti transaksi juag menerangkan mengenai sifat transaksi,
apakah secara tunai atau kredit.
Berikut ini beberapa contoh bukti tansaksi :
i. Kuitansi
Bukti
transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kuitansi dibuat dan
ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada
pihak yang melakukan pembayaran
ii. Cek
Surat
perintah kepada bank dari orang yang menandatangani untuk membayarkan
sejumlah uangyang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang yang
namanya disebut dalam cek
iii. Bilyet Giro
Surat
perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada yang
bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke
rekening penerima yang namanya disebut dalam giro bilyet.
iv. Faktur
Bukti
transaksi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh
pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan barang
yang dijual.
v. Nota Kontan
Bukti
transaksi pembelian atau penjualan secara kontan. Informasi yang ada
pada nota kontan ini adalah nama perusahaan yang mengeluarkan nota,
nomor nota, tanggal transaksi, jenis barang, banyaknya, harga satuan da
total harga.
vi. Nota kredit / Debit
Bukti
transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual atau bukti
persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan
harga barang, karena sebagian rusak atau tidak sesuai pesanan. Dengan
demikian, nota kredit dibuat oleh pihak penjual. Sedangkan apabila
barang yang diterima oleh pembeli ternyata sebagian rusak atau tidak
sesuai pesanan, maka pembeli dapat menyampaikan nota kepada penjual yang
berisi pengiriman kembali barang yang rusak atau meminta pengurangan
harga. Nota ini dinamakan nota debet.
vii. Bukti Memo
Bukti
transaksi intern, berupa memo dari pejabat tertentu kepada bagian
akuntansi untuk melakukan pencatatan, misalnya, bukti memo untuk
mencatat terjadinya utang gaji, penarikan cek dan sebagainya.
4. Pencatatan Transaksi Keuangan
Transaksi
keuangan adalah kejadian atau situasi lain mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan oleh itu harus dicatat. Transaksi dalam perusahaan harus
diukur. Alat pengukur transaksi yang digunakan adalah satuan uang. Oleh
karena itu, hanya transaksi yang bernilai uang saja yang harus dicatat,
misalnya membayar rekening telepon sebesar Rp 250.000,00 membeli barang
dagangan tunai sebesar Rp 1.000.000,00 dan sebagainya.
Jumlah
kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan akam selalu sama dengan sumber
pembelanbjaan. Kekayaan tersebut juga aktiva atau harga aset, sehingga
dapat digambarkan seperti berikut.
AKTIVA = SUMBER PEMBELANJAAN
Sumber
pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni dari kreditor dan dari
pemilik. Bagi perusahaan, diterimanya pembelanjaan dari kreditor
mengakibatkan timbulnya kewajiban untuk mengembalikan. Oleh karena itu,
sumber pembelanjaan dan kreditor tersebut dengan kewajiban atau utang.
Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal. Perusahaan tidak
mempunyai kewajiban mengembalikan setoran modal pemilik. Namun,
sewaktu-waktu pemilik dapat kmenarik kembali setoran modalnya. Bahkan,
jika perusahaan memperoleh laba, maka laba menjadi hak dari pemilik.
Dari keterangan tersebut dapat digambarkan perluasan persamaannya, yaitu
sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sudah
menjadi kebiasaan untuk menepmpatkan kewajiban sebelum modal, oleh
karena itu hak kreditor memang lebih didahulukan. Semua transaksi usaha
akan mempengaruhi posisi keuangan, sehingga setiap transaksi dapat
dinyatakan dalam bentuk efeknya terhadap ketiga unsur dalam persamaan
akuntansi.ebagai ilustrasi, berikut ini contoh perusahaan angkutan yang
didirikan oleh tuan Purnomo dalam bentuk perseorangan,
yang diberi nama perusahaan Taxi SELAMAT. Transaksi atau kelompok transaksi yang terjadi selama bulan pertama adalah sebagai berikut :
a) Pada
tanggal 2 Maret 2004, Tuan Purnomo menyetor Rp 40.000.000,00 pada
rekening terpisah untuk pendiriasn perusahaan taxi SELAMAT
b) Pada tanggal 4 Maret 2004, perusahaan taxi SELAMAT membeli mobil dan peralatan lain secara tunai dengan harga RP 12.000.000,00
c) Tanggal 6 Maret membeli secara kredit oli, minyak rem dan bermacam-macam perlengkapan seharga Rp 650.000,00
d) Tanggal 15 Maret 2004 membayar utang sebesar Rp 300.000,00
e) Pendapatan jasa taxi yang diterima sampai 31 Maret 2004 adalah Rp 8.000.000,00
f) Biaya-biaya yang telah dikeluarkan sampai 31 Maret 2004 adalah :
Gaji
|
Rp 1.750.000
|
Bendin
|
Rp 500.000
|
Makanan dan Minuman
|
Rp 250.000
|
Serba-serbi
|
Rp 500.000
|
Jumlah
|
Rp 3.000.000
|
g) Tanggal 31 Maret 2004, perusahaan taxi SELAMAT membayar cicilan pokok utang sebesar Rp 150.000
h) Tanggal 31 Maret 2004, Tuan Purnomo mengambil Rp 1.000.000 untuk pribadi, maka pencatatan transaksi adalah sebagai berikut .
Aktiva
|
Kewajiban + Modal
|
Keterangan
| |||||
Tgl Kas
|
Perlengkapan
|
Kendaraan
|
Utang Bank
|
Utang Dagang
|
Modal Purnomo
|
Keterangan
| |
2/04
4/04
|
a
b
|
40.000.000
12.000.000
|
12.000.000
|
40.000.000
|
Modal Awal
| ||
6/04
|
c
|
28.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
650.000
|
40.000.000
|
Beli perlengkapan
|
15/04
|
d
|
28.000.000
-300.000
|
650.000
|
12.000.000
|
650.000
-300.000
|
40.000.000
|
Melunasi hutang
|
31/04
|
e
|
27.700.000
8.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
350.000
|
40.000.000
8.000.000
|
Pendpt jasa taxi
|
31/04
|
f
|
19.700.000
-3.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
350.000
|
32.000.000
-3.000.000
|
Biaya serba-serbi
|
31/04
|
g
|
16.700.000
150.000
|
650.000
|
12.000.000
|
350.000
-150.000
|
29.000.000
|
Penerimaan cicilan utang
|
31/04
|
h
|
16.550.000
1.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
200.000
|
29.000.000
-1.000.000
|
Prive Purnomo
|
15.550.000
|
650.000
|
12.000.000
|
200.000
|
28.000.000
|
Dari transaksi yang telah disusun di atas, maka langkah selanjutnya adalah membuat neraca sebagai berikut :
PERUSAHAAN TAXI SELAMAT
NERACA
31 MARET 2004
| |||
Aktiva
|
Kewajiban dan Modal
| ||
Aktiva Lancar
|
Kewajiban
| ||
Kas
|
15.550.000
|
Utang Dagang
|
200.000
|
Perlengkapan
|
650.000
|
Total Kewajiban
|
200.000
|
Aktiva Lancar
|
16.200.000
| ||
Modal
| |||
Aktiva Tetap
|
Modal Purnomo
|
28.000.000
| |
Kendaraan
|
12.000.000
|
Total Kewajiban + Modal
|
28.200.000
|
Total Aktiva
|
28.200.000
|
Pendapatan dan biaya usaha dicatat sebagai penambahan dan pengurangan modal. Pendapatan dan biaya tersebut dipilah-pilah dan dijadikan tersendiri dalam perhitungan rugi laba.
Perusahaan Taksi SELAMAT
Perhitungan Rugi/Laba
Maret 2004
| ||||
Pendapatan Usaha
|
8.000.000
| |||
Beban Usaha :
| ||||
Gaji
|
1.750.000
| |||
Bensin
|
500.000
| |||
Makanan dan Minuman
|
250.000
| |||
Serba-serbi
|
500.000
| |||
3.000.000 (-)
| ||||
Laba Bersih
|
5.000.000
| |||
Perusahaan Taksi SELAMAT
Laporan Penambahan Modal
31 Maret 2004
| ||||
Modal Purnomo, 2 Maret 2004
|
40.000.000
| |||
Laba Bersih sebulan
|
5.000.000
| |||
Pengambilan Prive
|
(1.000.000)
| |||
Penambahan modal bersih
|
4.000.000 (+)
| |||
Modal Purnomo, 31 Maret 2004
|
44.000.000
| |||
Neraca,
perhitungan rugi/laba dan laporan perubahan modal sebagai keseluruhan
laporan keuangan. Ini merupakanj hasil akhir proses akuntansi. Laporan
keuangan berisi informasi yang diperlukan guna pertanggungjawaban dan
pengambilan keputusan tentang perusahaan yang bersangkutan.
Transaksi
keuangan adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan oleh karena itu, harus dicatat secara sistematis dan
teliti, sampai kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan
5. Pajak Pribadi dan Pajak Usaha
a. Pengertian pajak
Pajak
adalah iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan, dan dapat
dipaksakan karena berdasarkan undang-undang dan pemerintah tidak
memberikan balas jasa secara langsung. Ciri – ciri pajak adalah :
1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
2) Pajak dipungut oleh pemerintah
3) Pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
4) Pemungutan pajak dapat dipaksakan
5) Jasa timbal (kontra prestasi) tidak dapat ditunjukkan secara langsung
b. Pajak penghasilan
Setiap subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan disebut wajib pajak. Subjek pajak meliputi :
1. Orang pribadi (di dalam negeri atau di luar negeri)
2. Badan, yang terdiri dari PT, CV, BUMN, BUMD, kongsi, koperasi, yayasan, lembaga dana pensiun dan badan usaha lainnya
3. Bentuk usaha tetap
Bentuk
usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan atau badan yang tidak didirikan dan tidak
berkedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia yang dapat berupa :
a) Tempat kedudukan manajemen
b) Cabang perusahaan
c) Kantor perwakilan
d) Gedung kantor
e) Pabrik
f) Bengkel
g) Pertambangan dan penggalian sumber alam
h) Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan dan kehutanan
i) Konstruksi, instalasi dan perakitan
j) Agen asuransi
Pajak
penghasilan merupakan jenis pajak subjektif yang berkewajiban pajaknya
melekat pada subjek pajak yang bersangkutan, artinya kewajiban pajak
tersebut dimasudkan untuk tidak dilimpahkan kepada subjek pajak lainnya.
Objek
pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam
bentuk apapun. Penghasilan dalam undang-undang ini tidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumber tertentu, tetapi pada adanya tambahan kemampuan seseorang.
Penghasilan yang diterima wajib pajak dapat berupa :
1) Penghasilan
dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, seperti gaji,
honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuaris, akuntan,
pengacara dan sebagainya
2) Penghasilan dari usaha dan kegiatan
3) Penghasilan
dari modal, yang berupa harta bergerak ataupun harta tak bergerak,
sepereti bunga, deviden, royalti, sewa, keuntungan penjualan harta atau
hak yang tidak dipergunakan untuk usaha, dan sebagainya
4) Penghasilan lain-lain. Seperti pembebasan utang, hadiah dan sebagainya.
c. Pajak Penghasilan Menurut Pasal 21
Pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dikenakan bagi wajib pajak yang bekerja pada instansi pemerintah dan swasta di dalam negeri.
Penghasilan kena pajak
|
=
|
Penghasilan neto – penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
|
Penghasilan neto
|
=
|
Penghasilan bruto – (biaya jabatan + iuran
pensiun atau iuran hari tua)
|
Berikut ini dikemukakan komponen yang menjadi dasar dalam penghitungan pajak penghasilan, antara lain :
1. Biaya jabatan @ sebesar 5 % dari penghasilan bruto atau maksimal Rp 1.296.000,00 per tahun atau Rp 108.000,00 perbulan
2. Iuran
pensuiun atau tunjangan hari tua sebesar 5 % dari penghasilan bruto
atau maksimal Rp 432,00 per tahun atau Rp 36.000,00 per bulan
3. Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dengan ketentuan :
a) Rp 2.880.000,00 untuk diri wajib pajak pribadi
b) Rp. 1.440.000,00 untuk wajib pajak kawin
c) Rp
1.440.000,00 ta,bahan untuk setiap anggotaq keluarga yang sedarah
(anak) dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat yang menjadi tangungan sepenuhnya paling lama banyak 3 orang
untuk setiap keluarga
d) Rp 2.880.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.
Berikut ini adalah tarif pajak yang berlaku :
1) Untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
|
Tarif Pajak
|
Sampai dengan Rp 25.000.000,00
|
5%
|
Di atas Rp 25.000.000 sampai dengan Rp 50.000.000
|
10%
|
Di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000
|
15%
|
Di atas Rp 100.000.000 sampai dengan Rp 200.000.000
|
25%
|
Di atas Rp.100.000.000
|
35%
|
2) Untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk badan usaha tetap :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
|
Tarif Pajak
|
Sampai dengan Rp 50.000.000,00
|
10%
|
Di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000
|
15%
|
Di atas Rp 100.000.000
|
30%
|
Ø Pajak
adalah iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan, dapat
dipaksakan karena didasarkan undang-undang dan pemerintah tidak
memberikan balas jasa secara langsung
Ø Pemungutan pajak dilakukan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang, digunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
6. Membuat Pembukuan Sederhana
Pembukuan
sederhana adalah suatu cara pencatatan transaksi yang tidak memerlukan
analisis lebih dahulu. Kegiatan pembukuan sederhana terbatas pada
kegiatan :
a. Pencatatan transaksi
b. Penyusunan neraca
c. Penyusunan laporan rugi laba
Adapun penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1) Pencatatan transaksi
Dalam
pembukuan yang sederhana, transaksi yang terjadi dalam suatu periode
dicatat dalm buku-buku, antara lain seperti berikut :
a) Buku kas
Buku ini berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi yang dilakukan secara tunai. Contoh buku kas :
BUKU KAS
Tgl
|
No Bukti
|
Keterangan
|
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
|
b) Buku harian umum
Berfungsi
sebagai tempat mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat
dalam buku kas, misalnya transaksi pembelian kredit, penjualan kredit,
retur pembelian dan retur penjualan. Contoh buku harian :
BUKU HARIAN UMUM
Tgl
|
No Bukti
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
c) Buku pembantu (buku tambahan)
Terdiri
dari buku piutang untuk mencatat perubahan piutang kepada setiap
debitur dan buku utang untuk mencatat perubahan utang kepada setiap
kreditor.
BUKU PIUTANG
Nama : UD Makmur
Tgl
|
No Bukti
|
Ket
|
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
|
1/01
|
05
|
Saldo
|
-
|
-
|
2.000.000
|
8/01
|
05
|
Diterima KM 03
|
-
|
1.200.000
|
800.000
|
16/01
|
05
|
Penjualan faktur 076
|
1.000.000
|
BUKU UTANG
Nama : UD Makmur
Tgl
|
No Bukti
|
Ket
|
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
|
5/01
|
05
|
Saldo
|
-
|
-
|
3.000.000
|
20/01
|
05
|
Dibayar KK 21
|
-
|
2.000.000
|
1.000.000
|
16/01
|
05
|
Faktur No. 511
|
1.700.000
|
-
|
2.700.000
|
Untuk memudahkan pencarian data dari buku kas selama satu bulan, maka sebaiknya setiap bulan dibut ikhtisar kas.
2) Penyusunan neraca
Penyusunan
neraca dilakukan atas dasar data yang terdapat dalam neraca awal
periode, ikhtisar buku kas, data inventaris (hasil perhitungan dan
pemeriksaan akhir periode)dan buku pembantu.
Unsur-unsur neraca terdiri dari berikut ini :
a) Harta yang berupa
Ø Kas
Ø Piutang
Ø Persediaan perlengkapan
Ø Peralatan
b) Utang yang terdiri dari
· Utang per 31 Januari tahun berjalan
· Utang listrik
· Utang gaji
c) Modal
Selisih antara total harta dengan total utang
Harta
|
=
|
Kewajiban + modal
|
Harta
|
=
|
Kewajiban + modal + Pendapatan – biaya
|
Harta + Biaya
|
=
|
Kewajiban + modal + pendapatan
|
Contoh neraca :
PT UTAMA KARYA
NERACA
Per 31 Januari 2005
Harta
|
Kewajiban dan Modal
| ||
Kas
|
xxx
|
Kewajiban
| |
Piutang Dagang
|
xxx
|
Utang Dagang
|
xxx
|
Persediaan barang
|
xxx
|
Utang listrik dan telepon
|
xxx
|
Perlengkapan kantor
|
xxx
|
Utang gaji
|
xxx
|
Peralatan
|
xxx
|
Modal
|
xxx
|
xxx
|
xxx
| ||
3) Penyusunan laporan rugi laba
Laba
rugi dihitung dengan cara mengumpulkan data dari buku harian, dikaitkan
dengan data neraca awal periode dan data inventarisasi pada akhir
periode. Untuk menghitung penghasilan yang diperoleh dari data buku
harian umum.
Data
untuk menghitung harga pokok barang yang dijual adalah nilai persediaan
awal yang terdapat dalam neraca awal periode dan pembelian tunai hádala
buku kas, pembelian kredit dalam pembelian serta retur pembelian dalam
buku harian umum. Sementara
itu, persediaan barang pada akhir periode diperoleh dari data
inventarisasi. Setelah data penghasilan penjualan, harga pokok barang
yang dijual dan beban usaha dihitung, maka data tersebut disusun dalam
bentuk laporan laba rugi.
Untuk mengecek ketelitian perhitungan dan pencatatan laba rugi, sebaiknya dihitung dengan dua cara berikut:
a) Menbandingkan antara modal awal (perneraca awal) dengan jumlah modal akhir (dalam neraca akhir)
Contoh :
Modal per 31 Januari 2005 (neraca 1 Jan 2005)
|
1.000.000
|
Neraca per 31 Des 2005 (neraca 31 Des 2005)
|
1.500.000
|
Penambahan modal
|
500.000
|
Pengambilan prive
|
(100.000)
|
Laba yang diperoleh pada periode 2005
|
400.000
|
b) Dengan menghitung laba atau rugi secara terperinci
Hasil
perhitungan ini harus sama dengan laba-rugi menurut perbandingan modal.
Mengenai perhitungan laba-rugi kedua ini akan dijelaskan tersendiri.
Kegiatan pembukuan sederhana terbatas pada kegiatan:
Ø Pencatatan transaksi
Ø Penyusunan neraca
Ø Penyusunan laba-rugi
Langganan:
Entri (Atom)
meri suryanti
Pengikut
Arsip Blog
Mengenai Saya
Bab I KWU
BAB I
ANALISIS PELUANG USAHA
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis peluang usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan penganalisisan peluang usaha di lingkungan sekitarnya untuk merencanakan sebuah usaha kecil.
C. Materi Belajar
1. Peluang dan Resiko Usaha
a Pengertian Peluang Usaha
Peluang
usaha ialah kesempatan/waktu yang tepat yang seharusnya
diambil/dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan untuk mendapat
keuntungan.
Banyak
peluang usaha yang disia-siakan sehingga berlalu begitu saja karena
tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihat pun belum tentu
berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan yang
dapat berpikir kreatif serta berani mengambil resiko itulah yang dengan
tanggap dan cepat memanfaatkan peluang.
Kegagalan bagi seorang wirausahawan harus dapat disikapi dengan landasan filsafat bahwa :
1) Kegagalan adalah guru yang paling baik
2) Gagal adalah kunci sukses
3) Gagal adalah langkah pertama dari keberhasilan
4) Gagal adalah keberhasilan yang tertunda
b Menangkap Peluang Usaha
Untuk menangkap peluang usaha perlu kerja keras dan pengorbanan. Tanpa
kerja keras dan keberanian mengambil resiko maka peluang itu hanya
sebagai peluang yang terus-menerus melayang tanpa menghasilkan apa pun.
Kunci
keberhasilan menangkap peluang usaha akan diidentifikasikan oleh
pengalaman dan pendekatan terhadap factor manusia, sedangkan kunci
keberhasilan lainnya ditentukan oleh teknologi, komunikasi dan
informasi.
c Peluang Usaha yang Ada Disekitar Kita
Suatu
bisnis akan tetap hidup apabila dapat menyediakan jasa yang memenuhi
kebutuhan pelanggan dan dapat memecahkan masalah mereka. . Lakukanlah
pendekatan dengan cara berikut :
1) Masalah-masalah yang telah anda alami sendiri : Pikirkanlah masalah-masalah yang telah anda alami ketika membeli barang dan jasa di tempat anda.
2) Masalah-masalah di tempat kerja : Ketika
bekerja di perusahaan lain, anda mungkin telah melihat beberapa masalah
dalam menyyelesaikan pekerjaan anda yang disebabkan oleh buruknya
layanan atau kurangnya bahan baku .
3) Masalah-masalah yang dialami oleh orang lain : Pelajarilah kebutuhan dan masalah yang dialami oleh orang lain dengan cara mendengar keluhan mereka.
4) Apa yang tidak ada di masyarakat : Pelajarilah masyarakat anda untuk mendapat informasi layanan apa yang tidak tersedia.
Pengusaha melihat peluang bisnis dari masalah yang dihadapi oleh orang lain dengan asumsi sebagai berikut :
a) Apabila
produk atau jasa yang diperlukan tidak tersedia maka terdapat peluang
yang jelas bagi pengusaha untuk memkenuhi kebutuhan tersebut.
b) Apabila
layanan jasa yang diberikan oleh perusahaan yang ada kuurang baik maka
ini memberikan kesempatan bagi bisnis baru untuk bersaing menawarkan
jasa yang lebih baik.
c) Apabila
terjadi kenaikan harga secara cepat dan orang tidak mau membeli bahan
pokok dengan harga tersebut maka akan timbul peluang untuk menawarkan
harga yang lebih murah, memberikan pasokan alternatif, memproduksi
produk pengganti yang lebih murah, atau menawarkan sistem distribusi
yang lebih efisien dan murah

2. Faktor-Faktor keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Menjalankan
suatu bisnis dapat sangat mengkhawatirkan. Oleh karenanya, anda perlu
mempertimbangkan tantangan berat yang akan anda hadapi. Ingat suatu
bisnis dapat sukses dan gagal. Apabila sukses pemiliknya akan mendapatkan uang. Apabila gagal maka pemiliknya akan kehilangan uang.
a Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
Kesuksesan suatu bisnis antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :
1) Karakteristik pribadi
Seseorang akan sukses dalam memulai bisnisnya apabila memiliki karakteristik pribadi sebagai berikut :
a) Berkomitmen terhadap keberhasilan bisnisnya
b) Motivasi yang kuat dalam merencanakan memulai usahanya sendiri
c) Kejujuran dalam menjalankan usahanya
d) Berani dalam menanggung resiko usaha
e) Mampu dalam membuat keputusan
f) Mendapat dukungan dari keluarga
g) Modal yang cukup
2) Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
Seseorang akan sukses dalam memulai bisnisnya apabila memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai berikut :
a) Keterampilan teknis
b) Keterampilan pengelolaan bisnis
c) Pengetahuan tentang jenis usaha yang akan dimulai

b Faktor-Faktor Kegagalan Usaha
Kegagalan suatu bisnis antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut :
1) Diabaikan oleh pemilik : Pemilik gagal dalam menjalankan bisnis dan membiarkan segala sesuatu terjadinya tanpa mengambil tindakan yang positif.
2) Kecurangan dan pencurian : Karyawan mencuri atau barang perusahaan.
3) Kurang keterampilan dan keahlian : Tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola uang, orang, mesin, persediaan barang dan pelanggan.
4) Pengalaman yang tidak seimbang : Berpengalaman
dalam bidang penjualan tetapi tidak berpengalaman dalam bidang
pembelian, berpengalaman dalam bidang keuangan tetapi tidak
berpengalaman dalam bidang produksi atau penjualan.
5) Masalah pemasaran : Tidak
dapat menarik cukup banyak pelanggan karena kurang iklan, barang-barang
yang berkualitas rendah, jasa pelayanan yang buruk, dan pemajangan
barang yang tidak menarik.
6) Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan uang yang kurang baik : memperbolehkan
pembelian barang secara kredit oleh pelanggan tanpa meneliti kemampuan
pelanggan untuk membayar dan tidak mempunyai kebijakan penagihan yang
baik.
7) Pengeluaran biaya yang tinggi : Tidak dapat mengendalikan pengeluaran, misalnya biaya untuk perjalanan, menjamu/ menghibur rekanan, ruanga, listrik atau telepon
8) Terlalu banyak aset :.Terlalu banyak persediaan barang, peralatan dan kendaraan tetapi tidak cukup uang tunai untuk membiayai operasional harian
9) Pengawasan persediaan barang yang buruk : Terlalu
banyak persediaan barang, misalnya banyak persediaan barang yang tidak
dapat dijual atau ditunjukkan/dipamerkan kepada pelanggan
10) Lokasi bisnis : Bisnis yang tidak terletak di pinggir jalandan sulit ditemukan atau letaknya terlalu jauh dari pelanggan.
11) Bencana : Kehilangan
barang berharga karena bencana, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir
atau bencana lainnya, dan pimpinan tidak mengasuransikan usahanya.
Semua
masalah tersebut di atas dapat dipecahkan atau setidak-tidaknya dapat
dikurangi dengan mengikuti pelatihan dan/atau mendapat pengalaman yang
efektif.
![]() |
3. Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha
Ada dua cara untuk mendapat ide bisnis, yaitu melalui pendekatan produk atau pendekatan pelanggan. Contoh :
PENDEKATAN PRODUK
|
PENDEKATAN PELANGGAN
|
a Saya
dapat membuat satu jenis pakaian dan saya dapat membeli mesin jahit
sehingga saya dapat mulai bisnis dengan membuat jenis pakaian ini.
|
a Orang-orang
memerlukan pakaian dengan harga dan kualitas tertentu, saya mempunyai
keterampilan yang diperlukan dan saya dapat memperoleh peralatan,
dengan cara ini saya akan memenuhi kebutuhan mereka
|
b Saya tahu cara membuat kue, saya mempunyai alat-alat masak sehingga saya dapat memulai usaha pembuatan kue
|
b Keluarga
orang asing perlu membeli kue ulang tahun, saya tahu cara membuat
kue, saya dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan memulai usaha
pembuatan kue ulang tahun
|
c Saya tahu cara memperbaiki komputer sehingga saya dapat memulai usaha perbaikan komputer
|
c Perusahaan-perusahaan
di kota saya mempunyai masalah dengan komputer yang hrus diperbaiki,
saya tahu cara memperbaiki komputer, dengan demikian saya akan memulai
usaha dalam bidang perbaikan komputer
|
Gagasan
bisnis yang baik harus memepunyai dua hal penting, yaitu : (1) harus
ada peluang ekonomi dan (2) harus memepunyai keterampilan dan sumber
daya untuk meemanfaatkan peluang tersebut.

4. Menganalisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan
Setelah
anda mempunyai pemikiran tentang ide bisnis anda dan menuliskannya,
maka anda perlu mengujinya. Anda perlu mengetahui apakah ide tersebut
kuat, dan apakah akan menghasilkan suatu bisnis yang bersaing dan
menguntungkan. Salah satu cara untuk menguji ide bisnis anda adalah
dengan melakukan analisis SWOT.
Apakah analisis SWOT itu?
SWOT adalah singkatan dari Strength (S) atau kekuatan, Weakness (W) atau kelemahan, Opportunity (O) atau kesempatan dan Threat (T)
atau Ancaman. Apabila anda menggunakan analisis SWOT, maka anda harus
memikirkan tentang bisnis anda sendiri dan tulis semua kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman, lihatlah apa yang dapat diubah di
dalam bisnis anda :
a. Kekuatan
adalah hal-hal yang mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis anda.
Misalnya, anda mempunyai produk yang lebih baik dari produk pesaing
anda, lokasi bisnis anda sangat baik atau karyawan anda sangat terampil.
b. Kelemahan
adalah hal-hal yang tidak baik didalam bisnis anda. Misalnya, harga
produk anda lebih mahal dari harga produk pesaing anda, anda tidak
mempunyai cukup uang untuk memasang iklan sebanyak yang anda inginkan
atau anda tidak dapat menawarkan berbagai pelayanan yang sama dengan
para pesaing anda.
Untuk
faktor kesempatan dan ancaman, anda harus melihat di luar bisnis anda;
kesempatan dan ancaman adalah hal-hal yang tidak dapat anda pengaruhi
sendiri:
1. Kesempatan
adalah hal-hal yang ada di masyarakat sekitar anda yang mempunyai
pengaruh positif terhadap bisnis anda. Misalnya, produk anda menjadi
sangat terkenal, tidak ada toko yang lebih baik di sekitar lokasi bisnis
anda atau jumlah pelanggan yang potensial akan meningkat karena banyak
bisnis baru yang pindah ke daerah anda
2. Ancaman
adalah hal-hal yang ada di sekitar masyarakat sekitar anda, yang
mempunyai pengaruh negatif terhadap bisnis anda. Misalnya, ada
perusahaan lain di sekitar anda yang membuat produk yang sama dengan
produk anda, pajak penjualan naik sehingga mengakibatkan harga produk
anda akan naik atau anda tidak tahu berapa lama produk anda akan tetap
terkenal di pasaran.
Apabila anda telah mengerjakan analisis SWOT maka anda akan mampu mengevaluasi gagasan bisnis anda dan memutuskan :
1) Apakah anda akan melanjutkan gagasan bisnis anda dan melakukan suatu studi kelayakan yang lengkap
2) Apakah anda akan membuat perubahan terhadap gagasan bisnis anda
3) Apakah anda akan melupakan dan mundur dari gagasan bisnis anda sepenuhnya
|
5. Memetakan Peluang Usaha
Ada banyak jenis bisnis, tetapi pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a Perusahaan
dagang ; bisnis ini membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik,
dan menjual barang tersebut kepada pelanggan dan perusahaan lain.
Pedagang eceran membeli barang dari pedagang grosir atau pabrik dan
menjualnya kepada pelanggan. Pada umumnya, semua toko adalah pedagang
eceran. Pedagang grosir membeli barang dari pabrik dan menjualnya kepada
pedagang eceran.
Karakteristik usaha dalam bidang perdagangan adalah ;
1) Tempat dan penampilan usahanya bagus
2) Pendekatan penjualan bagus
3) Barang-barang yang ditawarkan banyak
4) Harga barang yang layak
5) Persediaan barangnya dapat diandalkan
6) Menghormati pelanggan
Contoh perusahaan dagang :
a) Perdagangan besar
b) Perdagangan menegah
c) Perdagangan kecil
b Perusahaan Manufaktur
Bisnis
ini bergerak dalam pembuatan barang. Apabila anda berpikir untuk
menjalankan bisnis pembuatan batu bata, mebel kosmetik atau jenis produk
lainnya, maka anda akan mempunyai bisnis manufaktur
Karakteristik usaha dalam bidang manufaktur adalah :
1) Produksinya efisien
2) Tata letak pabriknya bagus
3) Pasokan bahan-bakunya efektif
4) Produktivitasnya tinggi
5) Produknya berkualitas tinggi
6) Jumlah bahan yang terbuang sedikit
Contoh perusahaan manufaktur :
a) Perusahaan besar
b) Perusahaan menengah
c) Perusahaan kecil dan pengrajin
c Perusahaan jasa
Bisnis
ini tidak menjual atau membuat barang. Bisnis layanan jasa memberikan
konsultasi/nasehat atau menyediakan tenaga kerja, contohnya adalah
mekanik bengkel, tukang listrik, tukang kayu atau pembersih kaca.
Karakteristik usaha dalam bidang jasa :
1) Jasa yang diberikan tepat waktu
2) Jasa yang diberikan mempunyai kualitas yang dapat diandalkan
3) Lokasinya cocok
4) Pelanggannya puas
5) Kesetiaan pelanggannya bagus
6) Biayanya wajar
7) Menyediakan layanan purna jual
Contoh perusahaan jasa :
a) Bank (umum, syariah, Bank Perkreditan Rakyat/BPR)
b) Asuransi (jiwa, kerugian, kesehatan, kebakaran, dll)
c) Hotel (berbintang, melati, wisma)
d) Restoran (rumah makan, warung, kafe, dll)
e) Pariwisata ( agen tiket, agen perjalanan wisata, pemandu wisata)
f) Persewaan (perlengkapan pesta, mobil, buku, warnet, wartel, dll)
g) Perantara (Broker/makelar, jual beli saham, tanah, mobil, dll)
d Bisnis dalam bidang pertanian atau kehutanan
Bisnis
ini memproduksi sesuatu yang berasal dari tanah. Petani atau penangkap
ikan termasuk dalam usaha pertanian, tidak tergantung hanya pada yang
tumbuh dari tanah atau binatang yang dipelihara; namun bisa jadi
merupakan persawahan ataupun suatu peternakan unggas.
Karakteristik dalam bidang usaha pertanian dan kehutanan :
1) Penggunaan tanahnya efektif
2) Penggunaan tanahnya tidak berlebihan
3) Menjual produk yang segar
4) Biaya produksinya rendah
5) Mengganti sumber alam yang telah digunakan
6) Transportasi ke pasarnya mudah
7) Menghargai lingkungan
Contoh bisnis dalam bidang pertanian dan kehutanan :
a) Pertanian (tanaman pokok, sayur-sayuran, buah-buahan, dll)
b) Kehutanan ( Kayu lapis, Hak Penggunaan Hutan, dll)
c) Perkebunan (tanaman keras, tanaman obat, dll)
d) Tanaman hias (anggrek, bunga, dll)
e) Perikanan (laut, air tawar, air payau, dll)
f) Peretanakan ( sapi, unggas, kambing, lebah, wallet, burung puyuh, dll)
6. Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif dan Inovatif
Apabila
anda memilih suatu ide bisnis, langkah awalnya adalah mengidentifikasi
peluang yang ada di tempat anda. Selanjutnya, anda harus memutuskan
apakah anda mempunyai keterampilan untuk memanfaatkan kesempatan
tersebut. Mengetahui keterampilan dan kepentingan diri sendiri akan
membantu anda untuk memutuskan jenis bisnis apa yang akan dimulai.
Adalah tidak mungkin bagi anda untuk memulai bisnis pembuatan roti,
apabila anda tidak tahu bagaimana membuat roti. Lihatlah keterampilan
teknis anda, dapatkah anda menggunakan keterampilan tersebut untuk
memanfaatkan kesempatan yang ada di masyarakat anda.
D. Buku Sumber Pembelajaran
Darlis, Elmita. (2006). Modul 1 Mata Diklat KEWIRAUSAHAAN Kelas 11 (dua). Modul 1. Padang. SMK Negeri 9 Padang
__________. (2005). Mulai Bisnis Anda Petunjuk. Modul. Jakarta. Organisasi Perburuhan Internasional.
Bab II KWU
BAB II
MENGANALISIS ASPEK-ASPEK PRENCANAAN USAHA
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha dilihat dari organisasi usaha dan produksi
C. Kegiatan Belajar
1. Tujuan dan Sasaran Usaha
a) Pengertian Organisasi Usaha
Suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang yang mempunyai tujuan sama dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
b) Tujuan/Sasaran Usaha
1) Tujuan
organisasi usaha adalah menyatukan pendapat dan langkah kerja dalam
bekerja agar efektif dan efisien dalam mencapai sasaran usaha
2) Sasaran usaha adalah mendapatkan keuntungan/laba baik sendiri maupun bersama
2. Bentuk-bentuk badan Usaha
Bentuk hukum usaha yang anda pilih akan berpengaruh terhadap hal-hal sebagai berikut :
a) Biaya untuk memulai dan mendaftarkan badan usaha
b) Kemudahan untuk memulai bisnis
c) Resiko keuangan yang ditanggung oleh pemilik bisnis
d) Kemungkinan mendapatkan mitra bisnis
e) Pembuatan keputusan dalam perusahaan
f) Pajak terhadap keuntungan perusahaan
Setiap
bentuk hukum badan usaha mempunyai keuntungan dan kerugian; Anda harus
memikirkan aspek-aspek yang peling penting untuk bisnis anda.
KETERANGAN
|
BENTUK BADAN USAHA
| ||
USAHA PERSEORANGAN
|
PERSEROAN TERBATAS
|
KOPERASI
| |
Kesederhanaan dalam mendirikan usaha
|
Tidak selalu harus didaftarkan tapi apabila nama perusahaan digunakan maka harus didaftarkan
|
Harus didaftarkan
|
Biaya mendirikan koperasi tidak mahal dan bantuan dari Departemen Koperasi Pemerintah tersedia
|
Jumlah pemilik
|
Hanya satu
|
Paling sedikit 2 pemilik
|
Minimal 20 orang
|
Tanggung jawab keuangan atas semua hutang usaha
|
Tanggung jawab pribadi pemilik atas semua hutang usaha tidak terbatas
|
Tidak ada tanggung jawab pribadi bagi pemegang saham atas semua hutang perusahaan kecuali untuk porsi saham yang dibayar
|
Seperti halnya perseroaan terbatas
|
Pembuatan keputusan
|
Semua keputusan dibuat oleh pemilik
|
Pemegang saham mengangkat dewan direksi yang menjalankan perusahaan
|
Pembuatan keputusan oleh anggota sebagai pemilik
|
Pajak
|
Pemilik membayar pajak pendapatan
|
Perusahaan membayar pajak keuntungan perusahaan
|
Hanya membayar pajak keuntungan
|
3. Struktur Organisasi Sederhana
Pada umumnya struktur organisasi dibedakan menjadi 2 :
a. Organisasi Garis
Organisasi garis adalah garis wewenang dari atas langsung ke bawahan

Keuntungan :
1) Wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas
2) Struktur sederhana, mudah dipahami
3) Struktur organisasi lebih stabil
4) Disiplin dapat dipelihara
5) Keputusan dapat diambil dengan cepat
6) Merupakan kesempatan yang baik untuk latihan bagi pengembangan bakat kepemimpinan
Kerugian :
1) Organisasi kaku dan bersifat otokratis
2) Mudah kacau bila kehilangan seseorang dalam garis organisasi dan tidak secara cepat dicari penggantinya
3) Secara relatif spesialisasi pekerjaan tidak dijalankan terutama pada tingkat menengah dan tingkat supervisor
b. Organisasi Fungsional
Organisasi
fungsional adalah organisasi menurut sistem fungsional seperti yang
diusulkan oleh FW Taylor, yaitu setiap wakil kepala atau pembantu
mempunyai spesialisasi dalam bidangnya dan tiap pekerja berhubungan
langsung dengan wakil-wakil kepala tersebut sesuai dengan kepentingannya


1) Ada spesialisasi bagi setiap orang dalam organisasi yang efektif sehingga diperoleh efisien yang setinggi-tingginya
2) Pekerjaan yang memerlukan daya pikir telah dapat dipisahkan dari pekerjaan kasar/rutin
3) Terdapat fleksibilitas dalam tugas sehingga organisasi tidak kaku
Kerugian :
1) Diperlukan keahlian yang tinggi dari wakil kepala karena pembagian tugas tidak boleh sama dengan yang lain
2) Struktur organisasi kurang stabil
3) Dalam
pelaksanaan pekerjaan terdapat kesukaran untuk menempatkan kekuasaan
serta tanggung jawab sehingga dapat menimbulkan turunnya moral/ disiplin
kerja
4) Kurang tegasnya batas kekuasaan jabatan dapat menimbulkan gesekan-gesekan antara pejabat dan inisiatif perorangan menjadi baku
4. Produk dan Jasa
Produk adalah
sesuatu yang anda rencanakan untuk dijual kepada pelanggan anda. Anda
harus menentukan jenis produk apa yang akan anda jual : kualitasnya,
warnanya, dan ukurannya. Apabila anda bergerak dalam bidang usaha jasa,
maka jasa yang akan anda sediakan adalah produk usaha anda. Contoh
usaha jasa tersebut misalnya, jasa dalam bidang administrasi atau
sekretariat, adalah pengetikan, pembukuan, dan layanan fotokopi,
sedangkan jasa dalam bidang konsultasi adalah nasihat atau saran. Untuk pedagang eceran dan grosir, produk berupa barang yang memiliki karakteristik, pelanggan dan harga yang sama. Gambaran lain tentang barang atau jasa dapat mencakup hal-hal sebagai berikut :
a Kualitas produk
b Kemasan tiap barangnya
c Petunjuk penggunaannya
d Jasa yang ditawarkan
e Perbaikan dan suku cadang yang disediakan

|
5. Pengelolaan Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi atau barang yang siap untuk dijual kembali.
Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan akan meliputi berbagai macam persediaan meliputi : bahan baku ,
produk jadi, produk dalam proses. Masalah persediaan ini menjadi
penting dan perlu mendapatkan perhatian karena jika tidak cermat dapat
mengakibatkan tertundanya produksi atau sulitnya memenuhi pesanan atau
bahkan terlalu banyak dana mengendap dalam persediaan. Oleh karena itu
diperlukan perencanaan permintaan bahan, pengendalian bahan, penentuan
pesanan produk agar persediaan yang ada di gudang benar-benar efektif
sesuai dengan kebutuhan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan :
a. Pengadaan Persediaan
1) Bahan diperoleh dari perusahaan sendiri
2) Bahan didatangkan dari sumber di luar perusahaan
b. Kebutuhan di masa mendatang
1) Persediaan yang sudah pasti
2) Persediaan dengan resiko
3) Persediaan dalam ketidakpastian
c. Faktor biaya dalam pengendalian persediaan
Pengendalian
persediaan perlu mendapat perhatian serius mengingat pengendalian
sangat besar pengaruhnya terhadap penyerapan biaya yang harus
disediakan. Semakin besar persediaan semakin besar biaya yang mengendap
dalam persediaan tersebut. Jika dianalisis, biaya yang terserap dalam
persediaan meliputi :
1) Biaya yang tertanam dalam persediaan (meskipun termasuk harta perusahaan)
2) Biaya penyimpanan bahan
3) Biaya penyusutan bahan
4) Biaya asuransi atas persediaan
5) Biaya administrasi persediaan
6) Biaya yang diakibatkan tidak adanya permintaan atas produk tersebut atau sebaliknya akibat kekurangan persediaan
6. Proses Produksi
a. Siklus proses produksi
![]() |

b. Proses produksi
Proses
produksi adalah kegiatan mengolah produk dengan mengorbankan berbagai
biaya produksi baik langsung maupun tidak langsung dari bahan
mentah/baku menjadi produk jadi siap untuk dijual
c. Unsur-unsur biaya produksi
Unsur-unsur biaya produksi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu :
1) Biaya bahan baku (BBB)
Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan utama pembuatan produk, contoh :
a) Bahan baku produk mebel adalah kayu
b) Bahan produk roti adalah terigu
c) Bahan baku pakaian adalah kain
2) Biaya Tenaga Kerja (BTK)
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung untuk membuat suatu produk
3) Biaya Overhead
Biaya
selain BBB dan BTK yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk jadi.
Biaya ini sering disebut Biaya Overhead Pabrik (BOP). Dari definisi
tersebut jenis BOP ada bermacam-macam, antara lain : biaya tenaga kerja
tidak langsung, biaya penyusutan mesin/pabrik, biaya pemeliharaan mesin,
biaya listrik, air , dll
d. Penentuan biaya produksi dan perhitungan biaya per unit
Biaya produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
Pabrik
Biaya per unit =
Biaya Produksi
|
Unit yang dihasilkan
|
Contoh : Pengusaha Aman memproduksi mebel pada bulan Januari 2005
dengan data sbb :
1) Bahan baku yang dipakai Rp 10.000.000
2) Upah langsung yang dibayarkan 500 jam @ Rp 2500
3) Biaya Overhead :
a) Sewa mesin Rp 200.000 bulan
b) Pemeliharaan gedung Rp 100.000
c) Gaji mandor Rp 400.000
4) Produk jadi 50 unit
Diminta :
a Hitunglah biaya produksi bulan Januari 2005
b Hitunglah Harga Pokok Produksi / Unit
Jawab :
1. Biaya produksi
Biaya bahan baku
|
Rp 10.000.000
| |
Biaya tenaga kerja 500 jam @ Rp 2.500
|
Rp 1.250.000
| |
Biaya overhead :
| ||
Sewa mesin
|
Rp 200.000
| |
Pemeliharaan gedung
|
Rp 100.000
| |
Gaji mandor
|
Rp 400.000
| |
Rp 700.000
| ||
Jumlah biaya produksi
|
Rp 11.950.000
|
2. Harga Pokok Produksi / Unit
=
|
Rp 11.950.000
|
=
|
Rp 239.000
|
50
|
|

7. Penyimpanan Produk
Menyimpan
adalah salah satu kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan
kegunaan waktu (time utility). Menyimpan merupakan merupakan fungsi
kegiatan penyimpanan yang dijumpai dalam penyaluran barang waktu
perusahaan berproduksi dan pada waktu ada kegiatan penjualan.
Penyimpanan
ditujukan untuk mengusahakan agar barang dagangan yang ada di dalam
perusahaan jumlahnya tidak kurang dan tidak berlebihan. Sebab, apabila
kurang, berarti ada sebagian permintaan para pelanggan yang tidak
terlayani, akibatnya pelanggan pindah ke perusahaan lain. Sebaliknya,
bila kelebihan, maka akibatnya ongkos pemeliharaan sangat besar, bahkan
sebagian modal perusahaan tidak bisa berputar.
Kegiatan menyimpan hasil produksi dapat dilakukan oleh perusahaan bila :
a Produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pemakainya terus-menerus
b Pemakaian produk hanya dalam satu musim, sedangkan produk diproduksi sepanjang waktu
c Menyimpan hasil produksi dapat mengatasi kestabilan harga produksi
d Sifat produk memang memerlukan penyimpanan khusus di dalam gudang
Hasil produksi dapat disimpan dan diamankan di dalam :
1) Gudang khusus milik sendiri
2) Gudang khusus milik orang lain yang disewa perusahaan
3) Lemari khusus yang aman dari pencurian
4) Ruangan toko khusus yang aman
a. Cara penyimpanan hasil produksi
Bagian
penyimpanan terlebih dahulu mengklasifikasikan barang yang akan
disimpan. Apakah barang tersebut termasuk barang yang tidak memerlukan
tempat khusus ataukah barang yang memerlukan tempat khusus
1. Menyimpan barang yang tidak memerlukan tempat khusus dapat dilakukan dengan cara :
a Harus tertib, aman dan sehat
b Tidak mudah dimasuki tikus dan serangga
c Tidak kena debu atau kotoran
d Demi keamanan, perlu dijaga oleh petugas keamanan perusahaan
2. Menyimpan barang yang memerlukan tempat khusus :
a. Harus disimpan pada ruangan yang dilengkapi alat pendingin
b. Harus disimpan pada ruangan yang dilengkapi pemanas atau penghangat
c. Harus disediakan tempat dengan temperatur khusus
d. Dijaga kelembabannya
e. Harus dijaga oleh petugas keamanan perusahaan
b. Pemasukan dan pengeluaran barang di tempat penyimpanan
1. Pemasukan
a) Barang yang diterima oleh bagian penyimpanan disusun dan disimpan sesuai jenis/spesifikasi serta instruksi cara penyimpanannya
b) Semua barang yang masuk dicatat dalam kartu gudang, setiap jenis barang dicatat pada satu kartu
c) Pemeriksaan fisik barang dilakukan secara teratur dan jumlahnya dicatat dalam pembukuan khusus untuk memudahkan pengendalian
2. Pengeluaran
a) Pengeluaran
barang dari tempat penyimpanan dilakukan sesuai permintaan sebagaimana
yang tercantum dalam bon barang dan dicatat pada kartu barang sejumlah
pengeluaran
b) Untuk
setiap barang yang dikelurkan, dibuatkan bukti pengantar keluar barang
yang harus ditandatangani oleh kepala gudang dan satu lagi
ditandatangani oleh penerima
c) Barang
yang dikeluarkan, pencatatannya dapat menggunakan FIFO atau LIFO. FIFO
(First In, First Out) berarti barang yang pertama masuk, barang itulah
yang terlebih dahulu keluar atau dengan istilah masuk pertama, keluar
pertama (MPKP). LIFO (Last In, First Out) berarti barang yang paling
akhir masuk, barang itulah yang terlebih dahulu dikeluarkan atau
dikatakan masuk akhir, keluar pertama (MAKP).
8. Merumuskan Tujuan dan Sasaran Usaha
Sebelum
mengubah ide anda menjadi bisnis yang berjalan, anda harus mengumpulkan
informasi dan menyusun rencana untuk mengetahui apakah bisnis anda akan
berhasil atau tidak. Sebagaimana seorang insinyur menyusun rencana
sebelum membangun jembatan, maka pemilik bisnis harus menyiapkan rencana
usaha.
Rencana usaha
adalah dokumen tertulis yang menguraikan secara rinci semua aspek
bisnis anda. Rencana usaha akan membantu anda dalam berpikir secara
hati-hati, dan menilai setiap kelemahan didalam gagasan bisnis anda.
Yang paling penting, suatu rencana usaha memberikan anda kesempatan
untuk mencoba ide bisnis anda di atas kertas sebelum menjadi kenyataan.
Lebih baik membuat rencana suatu rencana usaha dan mengetahui bahwa ide
bisnis tersebut tidak terlalu baik, daripada memulai suatu bisnis dan
gagal.
|
9. Menetapkan Bentuk Badan Usaha
Dalam
memilih bentuk badan usaha yang paling tepat untuk anda, ada banyak hal
yang perlu dipertimbangkan. Apabila anda akan memulai suatu bisnis yang
besar dan kompleks sebaiknya anda berkonsultasi pada ahli hukum.
Sewaktu-waktu, bank juga dapat memberikan nasihat. Jangan biarkan
seseorang membujuk anda untuk memilih satu bentuk badan usaha tertentu
sampai anda sepenuhnya memahami alasan-alasan dan pengaruh dari bentuk
hukum badan tersebut terhadap bisnis yang anda pilih
Tiap
bentuk hukum badan usaha memiliki keuntungan dan kerugian. Anda harus
memikirkan tentang bentuk hukum badan usaha anda dan faktor-faktor
penting yang terkait dengan hal itu. Dalam hal tersebut, anda perlu
mempertimbangkan beberapa segi sebagai berikut :
a Pada
saat memulai bisnis, tidak akan ada orang atau organisasi yang akan
memberikan pinjaman kepada anda. Karena itu, anda lebih baik memulai
bisnis secara sederhana dulu dan dengan modal yang tidak banyak. Anda
dapat saja mengajukan pinjaman yang besar untuk modal usaha, tetapi ini
akan menyebabkan bisnis anda mempunyai hutang yang besar. Cara ini
memang menguntungkan apabila tanggung jawab pribadi anda atas hutang
perusahaan adalah terbatas. Mungkin hal yang paling penting adalah
kemampuan untuk memulai bisnis anda dengan cara yang sederhana dan tanpa
biaya banyak
|
10. Menentukan Jenis dan Kualitas Produk dan Jasa
a Penentuan Jenis dan Kualitas Produk
Jenis dan kualitas produk ditentukan atas dasar antara lain dari beberapa faktor berikut :
1) Kualitas bahan
Bahan
sebagai unsur utama pembuatan produk diupayakan berkualitas, harga
bersaing dan mudah didapat sehingga pasokannya lancar dan berkelanjutan
2) Proses produksi
Dalam
proses produksi yang meliputi berbagai unsur dan komponen produksi
perlu dipertimbangkan tingkat efektivitas dan efisiensi proses produksi
dan pengendalian proses menjadi penting untuk menghasilkan produk yang
berkualitas dan terjamin mutunya.
3) Kreativitas dan inovasi model
Suatu
produk dihasilkan karena adanya kebutuhan pasar, namun juga dibutuhkan
kreativitas dan inovasi model yang harus secara berkala diupayakan
sehingga dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan pembeli
4) Kelangsungan produk
Faktor
kelangsungan produk terkait dengan keseluruhan produksi yang
dilaksanakan oleh perusahaan sehingga dapat memenuhi tuntutan konsumen
5) Pasar yang potensial
Jika
suatu produk masa dibuat maka mencari pasar potensial adalah keharusan,
misalnya dengan berbagai promosi, pembukaan agen atau cabang-cabang
maupun berbagai upaya untuk meningkatkan omzet penjualan.
b Penentuan Jenis dan kualitas Jasa
Jenis dan kualitas jasa ditentukan oleh beberapa faktor berikut :
1) Peluang usaha
Jasa
sangat erat kaitannya dengan peluang usaha untuk dapat dibidik menjadi
kegiatan usaha yang potensial untuk dikembangkan dan ditekuni. Oleh
karena itu faktor ini menjadi sangat penting, mengingat tanpa dapat
menganalisis peluang dengan cermat, usaha jasa yang dibuat kurang dapat
bersaing dan kurang diminati pelanggan
2) Pelayanan prima
Jika
peluang usaha telah dipilih dan persiapan usaha telah dilaksanakan maka
dalam proses pengerjaan maupun pelayanan kepada pelanggan haruslah
prima dan tidak mengecewakan pelanggan, karena faktor ini menjadi kunci
keberhasilan usaha jasa.
3) Pelanggan yang potensial
Mempertahankan pelanggan jasa memang tidaklah mudah. Oleh karena itu pelanggan yang potensial harus terus dipertahankan
4) Kesinambungan usaha
Guna
menjaga kesinambungan usaha jasa, diperlukan konsistensi dan komitmen
yang tinggi untuk menjaga kualitas pelayanan dan harga yang memadai bagi
pelanggan.
5) Objektif dan wajar
Dalam
mengembangkan usaha secara konsisten dan berkesinambungan, hubungan
dengan sesama pengusaha jasa hendaklah dijaga dengan tetap menunjukkan
objektifitas dan kewajaran .
|
11. Menghitung Kebutuhan dan Persediaan Bahan Baku
a. Metode pencatatan persediaan
1) Metode fisik
Metode
ini mengharuskan dalam penilaian persediaan dihitung secara fisik dari
barang/bahan yang masih ada. Metode ini sering digunakan jika perusahaan
memiliki persediaan bahan/barang yang sulit dihitung secara satuan atau
unit secara pasti, misalnya : terigu, beras, gula, besi, lombok,
buah-buah dll
2) Metode perpectual
Metode
ini disebut metode buku, karena setiap saat ada mutasi persediaan harus
dicatat dalam buku persediaan,. Metode ini sering digunakan pada
perusahaan yang secara unit atau satuan mudah ditetapkan, misalnya : TV,
radio, handphone, sepeda motor, mobil, dll
Metode pembebanan Harga Pokok Persediaan ini, meliputi :
a) Identifikasi khusus,
Metode
penentuan Harga Pokok Persediaan dengan memberi tanda khusus pada
setiap bahan produk yang ada di gudang untuk dihitung besarnya nilai
persediaan.
b) Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out)
Metode
penentuan Harga Pokok Persediaan dengan menghitung jumlah persediaan
yang ada di gudang dikalikan dengan harga beli persediaan yang masuk
terakhir.
c) Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out)
Metode
penentuan Harga Pokok Persediaan dengan menghitung. jumlah persediaan
yang ada di gudang dikalikan dengan harga beli persediaan yang masuk
pertama.
d) Metode Rata-rata Tertimbang
Metode penentuan Harga Pokok Persediaan dengan menghitung rata-rata tertimbang harga masing-masing persediaan.
b. Perhitungan Pokok Persediaan
Berikut ini contoh menentukan Harga Pokok Persediaan yang masih ada di gudang dengan data sbb :
Tgl
|
Masuk/Pembelian
|
Keluar/Penjualan
|
Sisa Persediaan
|
Ket
|
1
|
100 unit @ Rp 50.000
| |||
2
|
200 unit @ Rp 55.000
|
300 unit
| ||
3
|
90 unit
|
210 unit
| ||
4
|
150 unit
|
60 unit
| ||
5
|
50 unit @ Rp 60.000
|
110 unit
|
Berapakah Harga Pokok Persediaan menurut metode berikut :
a Metode Fisik
1) Identifikasi khusus jika persediaan yang masih ialah pembelian tanggal 1 dan 5
2) MPKP
3) MTKP
4) Rata-rata tertimbang
b Metode Perpectual
1) Identifikasi khusus jika persediaan yang masih ialah pembelian tanggal 1 dan 5
2) MPKP
3) MTKP
4) Rata-rata tertimbang
Jawab :
a Metode fisik
Identifikasi khusus
|
MPKP
|
MTKP
|
Rata-rata tertimbang
|
60 * 50.000 =
3.000.000
50* 60.000 =
3.000.000
Jumlah
6.000.000
|
60 * 55.000 =
3.300.000
50 * 60.000 =
3.000.000
Jumlah
6.300.000
|
60 * 50.000 =
3.000.000
50 * 60.000 =
3.000.000
Jumlah
6.000.000
|
100 * 50.000 =
5.000.000
200 * 55.000 =
11.000.000
50 * 60.000 =
3.000.000
Rata-rata :
19.000.000/350 = 54285.71
54285.71 * 110 = 5.971.428,1
|
b Metode Perpectual
1) Identifikasi khusus = ( 60 * 50.000 ) + ( 50 * 60.000 ) = 6.000.000
2) MPKP
Tgl
|
Masuk/
Pembelian
|
Keluar/Penjualan
|
Sisa Persedian
|
Ket
|
1
|
100 unit
@ Rp 50.000
|
100
Unit
|
100 unit
@ Rp 50.000
Jumlah
Rp 5.000.000
| |
2
|
200 unit
@ Rp 55.000
|
300
Unit
|
100 unit
@ Rp 50.000
200 unit
@ Rp 55.000
Jumlah
Rp 16.000.000
| |
3
|
90 unit
@ Rp 50.000
|
210
|
10 unit
@ Rp 50.000
200 unit
@ Rp 55.000
Jumlah
Rp 11.500.000
| |
4
|
10 unit
@ Rp 50.000
140 unit
@ Rp 55.000
|
60 unit
|
60 unit
@ Rp 55.000
Jumlah
Rp 3.300.000
| |
5
|
50 unit
@ Rp 60.000
|
110
|
60 unit
@ Rp 55.000
50 unit
@ Rp 60.000
Jumlah
Rp 6.300.000
|
3) MTKP
Tgl
|
Masuk/
Pembelian
|
Keluar/Penjualan
|
Sisa Persedian
|
Ket
|
1
|
100 unit
@ Rp 50.000
|
100
Unit
|
100 unit
@ Rp 50.000
Jumlah
Rp 5.000.000
| |
2
|
200 unit
@ Rp 55.000
|
300
|
100 unit
@ Rp 50.000
200 unit
@ Rp 55.000
Jumlah
Rp 16.000.000
| |
3
|
90 unit
@ Rp 55.000
|
210
|
100 unit
@ Rp 50.000
110 unit
@ Rp 55.000
Jumlah
Rp 11.050.000
| |
4
|
150 unit
110 * 55.000
40 * 50.000
|
60 unit
|
60 unit
@ Rp 50.000
Jumlah
Rp 3.000.000
| |
5
|
50 unit
@ Rp 60.000
|
110 unit
|
60 unit
@ Rp 50.000
50 unit
@ Rp 60.000
Jumlah
Rp 6.000.000
|
4) Rata-rata tertimbang
Tgl
|
Masuk/
Pembelian
|
Keluar/Penjualan
|
Sisa Persedian
|
Ket
|
1
|
100 unit
@ Rp 50.000
|
100
Unit
|
100 unit
@ Rp 50.000
Jumlah
Rp 5.000.000
| |
2
|
200 unit
@ Rp 55.000
|
300
|
100 unit
@ Rp 50.000
200 unit
@ Rp 55.000
Jumlah
Rp 16.000.000 : 300
= 53.333,33
| |
3
|
90 unit
@ Rp 53.333,33
|
210
|
210 unit
@ 53.333,33
Jumlah
Rp 11.199.999,3
| |
4
|
150 unit
@ Rp 53.333,33
|
60
|
60 unit
@ 53.333,33
Jumlah
Rp
3.199.999,8
| |
5
|
50 unit
@ Rp 60.000
|
110
|
60 unit
@ 53.333,33
50 unit
@ 60.000
Jumlah
Rp
6.199.999,8
|
|
D. Buku Sumber Pembelajaran
Darlis, Elmita. (2006). Modul 1 Mata Diklat KEWIRAUSAHAAN Kelas 11 (dua). Modul 1. Padang. SMK Negeri 9 Padang
__________. (2005). Mulai Bisnis Anda Petunjuk. Modul. Jakarta. Organisasi Perburuhan Internasional.
Mardiyatmo. (2006). Kewirausahaan. Jakarta. Yudhistira.
Bab III
BAB III
“ANALISIS PERENCANAAN USAHA DENGAN ASPEK ADMINISTRASI USAHA”
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha dilihat dari aspek administrasi usaha
C. Kegiatan Belajar
1. Perizinan Usaha
a. Arti
Perizinan
usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin
dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang
dilakukan oleh perseorangan maupun badan.
Maksud dikeluarkannya izin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga ketertiban dalam usaha serta menciptakan pemerataan kesempatan berusaha
b. Macam-Macam Izin Usaha
1) SIUP (Surat Perizinan Usaha Perdagangan)
Surat
Izin Usaha Perdagangan adalah surat izin yang diberikan oleh mentri
atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan
usaha di bidang perdagangan dan jasa, baik perorangan, Firma, CV, PT,
Koperasi, BUMN dan sebagainya dan berlaku selama 5 (lima) tahun
Untuk
perusahaan kecil dan menengah SIUP diterbitkan dan ditandatangani oleh
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten/kota setempat atas nama menteri dan
berlaku tidak terbatas selama perusahaan tersebut masih menjalankan
kegiatannya.
2) SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Setiap Perusahaan perlu mengurus SITU.
SITU
dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota dan provinsi setempat
sepanjang ketentuan-ketentuan undang-undang gangguan (HO/Hider
Ordonnantie) mewajibkan.
Prosedur pengurusan SITU antara lain :
a) Pengusaha harus meminta izin tertulis pada para tetangga kiri, kanan, depan dan belakang pada tempat usaha berada
b) Apabila
sudah memperoleh izin dari tetangga dan diketahui ketua RT, RW
selanjutnya diteruskan ke kantor kelurahan/ desa dan kecamatan untuk
membuat izin tempat usaha
c) Permohonan
surat izin dari tetangga yang diketahui ketua RT, RW, lurah/kepala desa
dan kecamatan. Selanjutnya diurus ke kabupaten/kota untuk memperoleh
SITU. Surat izin tempat usaha SITU setiap setahun sekali dilakukan
registrasi (daftar ulang)
d) Membayar biaya izin dan leges
3) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Setiap
wajib pajak harus mendaftar dirinya pada kantor Pelayanan Pajak
setempat dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak), terhadap
wajib pajak yang tidak mendaftar diri untuk mendapatkan NPWP akan
dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan dalam pasal 39
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, yaitu :
Barang
siapa dengan sengaja tidak mendaftar dirinya atau menyalahgunakan atau
menggunakan hak tanpa NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan /
atau denda setinggi-tingginya sebesar empat kali jumlah pajak yang
terutang atau yang kurang atau yang tidak bayar.
Pada umumnya yang diwajibkan untuk mendaftarkan dan mendapatkan NPWP adalah setiap wajib pajak yang meliputi
a. Setiap
badan yang menjadi subjek pajak penghasilan yaitu : PT, CV, Firma,
BUMN/BUMD, Persekutuan, Perseroan/perkumpulan kongsi, koperasi,yayasan/
lembaga dan bentuk usaha tetap
b. Setiap wajib pajak orang pribadi/perorangan yang mempunyai penghasilan neto di atas pengasilan kena pajak
c. Objek pajak yang harus dibayarkan
1) Pajak Pertambahan Nilai dan Barang Mewah (PPnBM)
Pajak
ini diberlakukan bagi pajak yang bermodal Rp 10 juta ke atas, atau
melakukan / penyerahan barang / jasa dengan nilai lebih dari Rp 24 juta
setiap tahun
2) Pajak Penghasilan Karyawan (PPh)
Semua
perusahaan yang sudah berpenghasilan dalam jumlah tertentu akan terkena
pajak. Bagi perusahaan kecil pihak ini meliputi seluruh penghasilan
setelah dikurangi bermacam-macam biaya pengeluaran (biaya produksi,
pemeliharaan dan lain-lain). Besarnya pungutan berbeda-beda tergantung
besarnya penghasilan :
· > Rp 0 s/d Rp 10 juta, tarif pajak = 15 %
· > Rp 10 juta s/d Rp 50 juta, tarif pajak = 25%
· > Rp 50 juta ke atas, tarif pajak = 35%
3) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak
ini diberlakukan kepada perseorangan ataupun badan hukum yang mempunyai
tanah dan bangunan yang berdiri diatasnya berkewajiban membayar pajak
yang telah ditetapkan oleh petugas Pajak Bumi dan Bangunan setempat.
Dokumen – dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NPWP antara lain :
a) Fotocopy Akta Pendirian / Akta perubahan terakhir
b) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha / Surat keterangan lain dari instansi yang berwenang
c) Fotocopy KTP / Kartu Keluarga / Paspor pengurus
d) Fotocopy kartu NPWP Kantor Pusat (yng berstatus cabang)
e) Surat kuasa (bagi pengurus yang diwakili kuasanya)
4) NRP (Nomor Register Perusahaan)
Nomor
register perusahaan disebut juga Tanda Daftar Perusahaan (TDP). TDP
berfungsi untuk mendukung status perusahaan yang secara formal telah
terdaftar di Diperindag. Jelasnya perhatikan contoh pada lampiran ini.
a) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab / pemilik
b) Fotokopi Akta Pendirian / Akta Perubahan terakhir dari notaris bagi perusahaan yang berbadan hukum
c) Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha / Surat Keterangan lain dan instansi yang berwenang
d) Fotokopi NPWP
5) NRB (Nomor Rekening Bank)
a) Persyaratan untuk mendapatkan nomor rekening bank adalah sebagai berikut :
i. Fotokopi KTP atau SIM
ii. Mengisi formulir dan contoh tanda tangan
b) Nomor rekening bank untuk perusahaan minimal 2 orang, yaitu:
i. Bendahara
ii. Manajer
c) Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NRB antara lain :
i. Fotokopi KTP / SIM dari penanggung jawab / pemilik
ii. Kartu contoh tanda tangan pimpinan perusahaan dan bendahara
iii. Tanda setoran
iv. Lembar pemberitahuan setoran
6) AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Analisis
mengenai dampak lingkungan adalah keseluruhan proses yang meliputi
penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan bagi berbagai usaha atau
kegiatan terpadu / multisektor. Dengan kata lain. AMDAL adalah hasil
studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan
ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab.
Terlaksananya
pembangunan yang berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan
sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan AMDAL.
Dampak penting menurut penjelasan pasal 16 ditentukan antara lain oleh :
a) Jumlah manusia yang akan terkena dampak
b) Luas wilayah persebaran dampak
c) Lamanya dampak berlangsung
d) Intensitas dampak
e) Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak
f) Sifat kumulatif dampak tersebut
g) Dapat terjadi pemulihan atau tidak (reversible atau irreversible)
Adapun yang mendasari AMDAL di antarannya :
i. Negara Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
ii. Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya
iii. Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang penataan ruang
iv. Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air
v. Peraturan pemerintah no. 51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak lingkungan
vi. Keputusan presiden RI no 23 tahun 1990 tentang Badan pengendalian dampak lingkungan
vii. Surat menteri
7) IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
IMB
adalah ijin dari pemerintah untuk mendirikan bangunan di atas tanah
milik perseorangan ataupun milik baan usaha yang akan digunakan untuk
tempat kegiatan usaha.
8) Akta Pendirian Perusahaan dari Notaris
Akta
pendirian perusahaan dari notaris ialah surat pernyataan dari notaris
(pejabat pembuat akta) tentang pendirian suatubadan usaha (CV, PT,
koperasi, dll)
c. Dokumen-Dokumen untuk Mengurus Surat Izin
1) SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pengurusan SITU antara lain :
a. Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Pasfoto 2 lembar ukuran 3 cm * 4 cm dari penanggung jawab / pemilik
c. Salinan
akta pendirian yang dibuat notaris terutama bagi perusahaan yang
berbadan hukum seperti CV, firma, BUMN,BUMD, Perseroan Terbatas,
koperasi dan sebagainya.
d. Surat lunas PBB
2) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pengurusan SIUP tergantung pada jenis perusahaannya
a. Perusahaan yang berbentuk PT
b. Perusahaan yang berbentuk firma
c. Perusahaan berbentuk CV
d. Perusahaan yang berbentuk perseorangan
e. Perusahaan yang berbentuk koperasi
f. Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO)
g. Perusahaan yang berbentuk Perusahaan Daerah
3) AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)
2. Surat Menyurat
a. Pengertian Surat
Surat
adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak
lain, baik atas nama pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan
maksud tertentu. Kegiatan surat-menyurat merupakan kegiatan yang banyak
dilakukan dalam perusahaan tau kantor. Kegiatan ini dilakukan untuk
intern maupun ekstern.
Surat sebagai alat komunikasi dan informasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Sebagai duta atau wakil organisasi / perusahaan
2) Sebagai alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
3) Sebagai pedoman, misalnya surat yang berisi instruksi
4) Sebagai alat pengingat, misalnya surat yang telah diarsipkan
Meskipun
pada zaman sekarang alat komunikasi sudah serba modern, tetapi
surat-menyurat tetap merupakan salah satu faktor yang paling penting di
dalam dunia usaha, sehingga surat-menyurat tetap diselenggarakan, baik
dalam dunia mupun pemerintah.
b. Aneka Surat Bisnis
a. Surat Perkenalan
Informasi tentang perusahaan penjual yang dicantumkan dalam surat perkenalan adalah :
1) Nama perusahaan dan bidang usaha atau kegiatannya
2) Gambaran kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli dan peralatan yang dipakainya
3) Pekerjaan / proyek yang pernah ditangani
4) Harapan atau prospek yang dikehendaki oleh penjual
b. Surat Permintaan Penawaran
Di dalam surat permintaan penawaran barang biasanya calon pembeli menanyakan:
1) Nama dan jenis barang
2) Ciri-ciri khusus (spesifikasi) barang, yaitu : tipe ukuran, kualitas, kapasitas dan lain-lain
3) Harga satuan
4) Potongan
5) Cara pembayaran
6) Cara penyerahan
7) Kemudahan
yang mungkin diperoleh pembeli, seperti servis gratis, garansi dan
lain-lain yang merupakan layanan purnajual (after sales service).
Selain
menanyakan hal-hal di atas, di dalam surat permintaan penawaran calon
pembeli meminta daftar harga dan katalog (bila barang bervariasi) dan
keterangan teknis tentang barang berupa leaflet atau brosur. Untuk
barang yang memungkinkan, calon pembeli dapat juga meminta dikirimi
contoh barang yang sesungguhnya.
Melalui surat permintaan penawaran jasa, calon pembeli dapat menanyakan :
a) Bentuk layanan jasa yang dapat disajikan oleh penjual
b) Peralatan yang dipakai oleh penjual sebagai penunjang (kalau ada)
c) Harga potongan
d) Cara pembayaran
Dalam
permintaan penawaran jasa,calon pembeli dapat juga meminta daftar harga
(sesuai tngkat jasa yang akan diberikan). Biasanya semua telah
tercantum di dalam prospektus yang sudah disiapkan oleh perusahaan
penjual jasa. Permintaan penawaran sebaiknya tidak hanya diajukan kepada
satu penjual, tetapi kepada beberapa penjual. Langkah ini ditempuh agar
daftar harga dan keterangan yang terkumpul nantinya dapat dibandingkan
satu sama lainnya.
c. Surat Penawaran
Surat
penawaran adalah urat dari penjual kepad calon pembeli yang berisi
penawaran barang atau jasa. Penawaran barang atau jasa dari penjual
kepada calon pembeli dapat terjadi karena adanya permintaan penawaran
dari calon pembeli atau dapat juga tanpa adanya permintaan penawaran
dari calon pembeli. Karena itu surat penawaran dapat dibedakan atas dua
macam :
1) Penawaran atas inisiatif penjual
2) Penawaran sebagai balasan surat permintaan penawaran
Surat
penawaran yang dikirim oleh penjual atas inisiatif sendiri mempunyai
kedudukan yang lemah karena surat jual itu belum tentu diharapkan oleh
calon pembeli. Tidaklah
mengherankan jika sambutan terhadap surat yang demikian itu umunya
dingin. Namun hal ini merupakan tantangan bagi setiap koresponden yang
menulis surat penawaran, yaitu mengusahakan bagaimana agar sambutan yang
dingin itu berubah menjadi hangat. Sebuah surat penawaran atas
inisiatif penjual dapat dikatakan berhasil bila surat itu tidak cepat
masuk tempat sampah. Untuk itu isi surat penawaran perlu disusun sebaik
mungkin agar pembaca merasa tertarik.
Oleh karena itu, surat penawaran haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Bahasa surat harus menarik
b) Isi surat tidak boleh bertentangan dengan kondisi barang atau jasa yang ditawarkan (pihak yang menawarkan tidak membuat)
c) Isi surat harus memotivasi pembaca agar ingin tahu lebih lanjut tentang sesuatu yang ditawarkan
d) Surat penawaran haru berisi keterangan yang lengkap dan sebaiknya dilampiri gambar-gambar
d. Promosi Penjualan
Banyak
cara yang dilakukan oleh pengusaha dan produsen barang atau jasa untuk
mempromosikan produk atau dagangannya. Sebagai contoh propaganda
keliling, mengadakan pameran, membagi-bagikan contoh produk, melakukan
demonstrasi pemakaian, mengiklankan produk barang atau jasa melalui
media masa elektronik dan cetak.
Kata iklan berasal dari bahasa arab i’lan yang mempunyai makna sebagai :
1) Berita pesanan (mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai tentang benda / barang dan jasa yang ditawarkan
2) Pemberitahuan
kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang
di media masa seperti surat kabar dan majalah
Iklan dapat dibagi atas dua macam, yaitu :
a) Iklan
profit atau iklan komersial, yaitu iklan yang khusus mencari keuntungan
finansial. Iklan profit juga disebut iklan promosi iklan inilah yang
dipakai untuk menawarkan dan meningkatkan penjualan
b) Iklan
nonprofit atau iklan nonkomersial, yaitu iklan yang tidak mencari
keuntungan, misalnya : iklan kematian, iklan layanan masyarakat, dll
Media iklan dan bentuknya bermacam-macam, antara lain :
I. Majalah / koran bentuknya bisa iklan baris, bisa juga iklan kolom
II. Radio bentuknya bisa spot iklan, bisa juga pengumuman
III. Iklan
TV bentuknya bisa running text (teks berjalan). Loose spot (spot ikla
biasa), bisa juga blocking time (membeli waktu siaran sepanjang misalnya
1 jam)
e. Surat Pesanan dan balasannya
Surat
pesanan (order) adalah surat dari pemesan atau pembeli kepada penjual
yang isinya memesan barang atau meminta jasa tertentu.
Pemesanan
dilakukan setelah mengetahui informasi tentang barang atau jasa yang
akan dibeli. Informasi tersebut diperoleh melalui surat peawaran,
melalui iklan atau melalui petugas pemasaran (wiraniaga) dari perusahaan
penjual. Informasi tersebut akan menjadi dasar pembuatan surat pesanan.
Dalam surat pesanan harus disebutkan dengan jelas, singkat dan sopan segala sesuatu yang menyangkut pesanan,yaitu :
1) Nama, jenis, tipe dan ciri-ciri lain barang yang dipesan
2) Jumlah atau banyaknya pesanan
3) Cara pembayaran
4) Cara pengiriman atau cara penyerahan yang dikehendaki
5) Waktu penyerahan atau waktu pengiriman yangdiinginkan (kapan barang tiba)
f. Surat Penerimaan Pesanan
Apabila
penjual medapat order dan semua persyaratan yang dikehendaki pemesan di
dalam order itu disetujui oleh penjual, maka penjual dapat segera
mengirimkan barang kepada pemesan. Tetapi alangkah baiknya kalau
didahului dengan surat balasan yang berisi penerimaan pesanan.Manfaat
balasan surat dari penjual kepada pemesan bagi kedua belah pihak sbb:
1. Pemesanan merasa tenang karena pesanannya dapat dipenuhi oleh penjual
2. Pemesanan tidak lagi mencari barang yang sama dari penjual yang lain
3. Pemesanan
dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan sebelum barang yang
dipesannya tiba. Yaitu uang, alat angkut, gudang dan lainnya.
g. Surat Konfirmasi Pesanan
Dalam era kemajuan iptek dewasa ini berkomunikasi dapat dilakukan dengan berbagai media. Demikian
juga untuk memesan barang. Selain dengan perantara surat, pemesanan
juga dapat dilakukan dengan perantara telepon, teleks faksimili dan
email-internet.
Pemesanan
melalui telepon dan teleks masih lemah dasar hukumnya, karena tidak
mempunyai bukti otentik dan tidak ada tanda tanga pemesan. Maka setelah
menerima pesanan via telepon atau via teleks. Penjual perlu memastikan
sejauh mana kebenaran pesan tersebut, caranya ialah dengan membuat surat
disebut surat konfirmasi pesanan. Surat konfirmasi pesanan berisi data
tentang pesanan yang terdiri atas nama barang, jumlahnya, harga dan
syarat jual beli lainnya seperti tempat penyerahan, waktu penyerahan,
cara pembayaran dan lain-lain
h. Surat Penolakan Pesanan
Penjual
yang terpaksa menolak pesanan haruslah segera memberitahukan penaolaka
itu kepada pemesan. Hal itu merupakan salah satu service pihak penjual
terhadap calon pembeli. Surat
penolakan pesanan harus barisi alasan yang logis dengan bahasa yang
halus dan sopan agar hubungan baik dengan pemesan tetap terbina
i. Surat Referensi Bank dan Referensi Dagang
Surat
referensi diperlukan oleh bank atau perusahaan bila berhadapan dengan
nasabah atau pelanggan yang masih baru. Surat referensi diperlukan oleh
pihak penjual untuk mengetahui kredibilitas atau creditworthiness calon
pembeli apakah memenuhi syarat untuk diberi kredit atau tidak.
j. Surat Pengiriman Pesanan
Setelah
persyaratan jual beli disetujui oleh pihak pembeli dan penjual, barulah
melaksanakan pengiriman pesanan. Surat pengiriman pesanan berisi
pemberitahuan pengiriman pesanan dengan keterangan :
1. Berdasarkan order yang mana barang dikirim
2. Jenis barang apa saja yang dikirim
3. Berapa jumlah barang yang dikirim
4. Dengan alat angkut apa barang dikirim
5. Dokumen apa saja yang dilampirkan bersama surat pengiriman pesanan itu
Dibawah inidiuraikan tentang dokumen barang yang sering dilampirkan bersama surat pengiriman barang sesuai dengan kasusnya :
a) Dalam
pengiriman biasa, bersama surat pengiriman pesanan harus dilampirkan
faktur dan surat pengantar barang. Faktur merupakan tanda bukti
penjualan barang, surat pengantar merupakan tanda bukti penyerahan
barang.
b) Bila
barang dikirim melalui perusahaan pegangkutan (darat, laut dan udara)
harus ada surat muatan barang atau surat angkutan barang. Nama surat
angkutan barang berbeda-beda sesuai dengan alat angkutnya antara lain :
1) Surat jalan, bila barang diangkut dengan kendaraan darat
2) Bill of lading (B/L) atau konosemen, bila barang diangkut dengan kapal laut
3) Air way bill (AWB), bila barang diangkut dengan pesawat udara
4) Bila
barang yang dikirim perlu dirinci, harus dibuat daftar rincian barang
(packing list) sesuai dengan data yang tertera di dalam faktur
5) Bila pemesanan telah melakukan pembayaran (sebagian atau lunas) penjual harus melampirkan kuitansi
6) Bila barang yang dikirim itu diasuransikan, penjual dapat melampirkan polis asuransi atau surat pertanggungan asuransi
3. Pencatatan Transaksi
a. Penggolongan Transaksi Perusahaan
Transaksi
yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu terdiri atas
bermacam-macam transaksi, misalnya transaksi pembelian barang,
pembelian perlengkapan, pembayaran utang, penjualan barang, penerimaan
tagihan dan sebagainya. Transaksi itu terjadi berulang-ulang.
Untuk
perusahan yang bergerak / menghasilkan jasa, yaitu menyediakan dan
menjual jasa, tidak memiliki persediaan barang dagang. Perusahaan jasa
hanya menyediakan barang berupa perlengkapan dan peralatan untuk
melayani pihak lain yang memerlukan. Penghasilan perusahaan jasa adalah
berupa penerimaan dari pihak lain, sebagai imbalan atau pembayaran atas
jasa yang diserahkan perusahaan. Termasuk dalam penggolongan perusahaan jasa adalah konsultan, bengkel, servis dan lain-lain.
Untuk
perusahaan industri yang menghasilkan produk berupa barang, kegiatan
yang ada di dalamnya adalah membeli bahan baku, mengolah bahan baku
dalam proses produksi, kemudian menjual hasil produksinya. Contoh : perusahaan tekstil, perusahaan mebel, perusahaan genting dan sebagainya. Semakin
besar perusahaan, semakin banyak transaksi yang terjadi pada satu
periode. Untuk itu, perlu dibuat pencatatan transaksi yang teliti,
cermat dan sistematis. Untuk memudahkan dalam membuat ringkasan dan
penyusunan laporan keuangan, transaksi-transaksi yang sejenis atau
transaksi yang mengakibatkan perubahan pada pos yang sama, dikelompokkan
dan dicatat dalam suatu daftar khusus yang disebut perkiraan. Transaksi
yang mengakibatkan perubahan pada pos kas, baik itu penambahan maupun
pengurangan uang kas dicatat pada perkiraan kas. Begitu
pula transaksi yang mengakibatkan perubahan utang, dicatat pada
perkiraan utang. Dengan demikian, akan terdapat perkiraan kas, piutang,
utang, perlengkapan peralatan da sebagainya.
b. Transaksi Perusahaan dan Bukti Transaksi
Transaksi
adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan (kondisi) dalam perusahaan
yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai disajikan
dalam bentuk laporan keuangan. Transaksi yang terjadi pada perusahaan
yang satu dengan perusahaan lainnya pada umumnya sama.
Transaksi-transaksi itu antara lain :
1) Penerimaan uang tunai atau barang dari pemilik sebagai setoran modal
2) Pembelian perlengkapandan peralatan secara tunai atau secara kredit
3) Pembayaran utang kepada kreditur
4) Penjualan jasa atau barang secara tunai atau kredit
5) Penerimaan
6) Pembayaran beban
Secara garis besar, kegiatan transaksi yang terjadi meliputi :
a) Pembelian
Dalam
perusahaan, pembelian meliputi pembelian barang persediaan dan pebelian
barang atau jasa yang diperlukan. Pembelian barang secara kredit
dicatat debet pada perkiraan pembelian dan kredit pada perkiraan utang
usaha.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
2 Jan
|
2005
|
Pembelian
|
511
|
Rp 500.000
| |
Utang usaha
(pembelian kertas HVS dari TB Sampurna)
|
211
|
Rp 500.000
|
Apabila
perusahaan tidak puas dengan kualitas barang, maka dengan persetujuan
penjual dapat diminta pengurangan harga. Perkiraan yang dipergunakan
untuk mencatatnya disebut retur pembelian dan pegurangan harga
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
11 Jan
|
2005
|
Utang usaha
|
Rp 50.000
| ||
Retur pembelian dan pengurangan usaha
|
Rp 50.000
|
b) Pengeluaran uang
Pembelian
akan diikuti pembayaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar,
tergantung pada syarat jual beli yang disepakati. Pembayaran utang
dicatat debet pada perkiraan utang dan kredit pada perkiraan kas.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
20 Jan
|
2005
|
Utang usaha
|
211
|
Rp 450.000
| |
Kas (Pembelian kertas HVS dari TB Sampurna)
|
111
|
Rp 450.000
|
c) Penjualan
Pada
saat penjual menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan
penjualan, dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Bila penjualan
dilakukan secara kredit ataupun dibayar di belakang, maka pencatatan
transaksi adalah sebagai berikut :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
18 Jan
|
2005
|
Piutang usaha
|
121
|
Rp 600.000
| |
Penjualan
|
212
|
Rp 600.000
|
Apabila terjadi pengembalian barang dagangan yang dijual karena ada sesuatu hal maka akan dicatat :
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
23 Jan
|
2005
|
Retur penjualan dan pengurangan harga
|
412
|
Rp 60.000
| |
Piutang usaha
|
121
|
Rp 60.000
|
d) Penerimaan uang
Penjualan
akan diikuti dengan penerimaan uang. Kapan diterimanya uang tergantung
pada persetujuan yang sudah disepakati.Penerimaan uang ditulis di
sebelah debet pada perkiraan kas dan kredit pada perkiraan piutang
usaha.
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
| |
27 Jan
|
2005
|
Kas
|
111
|
Rp 540.000
| |
Piutang usaha
|
121
|
Rp 540.000
|
Bukti Transaksi
Transaksi
yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti-bukti transaksi
yang kemudian akan dijadikan dokumen pencatatan. Atas dasar bukti
itulah suatu transaksi akan dicatat. Bukti transaksi berisi keterangan
secara rinci mengenai jenis barang atau jasa, jumlah ukuran dalam satuan
uang serta pihak-pihak yang terkait dalam transaksi yang bersangkutan.
Selain itu, bukti transaksi juag menerangkan mengenai sifat transaksi,
apakah secara tunai atau kredit.
Berikut ini beberapa contoh bukti tansaksi :
i. Kuitansi
Bukti
transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kuitansi dibuat dan
ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada
pihak yang melakukan pembayaran
ii. Cek
Surat
perintah kepada bank dari orang yang menandatangani untuk membayarkan
sejumlah uangyang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang yang
namanya disebut dalam cek
iii. Bilyet Giro
Surat
perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada yang
bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke
rekening penerima yang namanya disebut dalam giro bilyet.
iv. Faktur
Bukti
transaksi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh
pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan barang
yang dijual.
v. Nota Kontan
Bukti
transaksi pembelian atau penjualan secara kontan. Informasi yang ada
pada nota kontan ini adalah nama perusahaan yang mengeluarkan nota,
nomor nota, tanggal transaksi, jenis barang, banyaknya, harga satuan da
total harga.
vi. Nota kredit / Debit
Bukti
transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual atau bukti
persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan
harga barang, karena sebagian rusak atau tidak sesuai pesanan. Dengan
demikian, nota kredit dibuat oleh pihak penjual. Sedangkan apabila
barang yang diterima oleh pembeli ternyata sebagian rusak atau tidak
sesuai pesanan, maka pembeli dapat menyampaikan nota kepada penjual yang
berisi pengiriman kembali barang yang rusak atau meminta pengurangan
harga. Nota ini dinamakan nota debet.
vii. Bukti Memo
Bukti
transaksi intern, berupa memo dari pejabat tertentu kepada bagian
akuntansi untuk melakukan pencatatan, misalnya, bukti memo untuk
mencatat terjadinya utang gaji, penarikan cek dan sebagainya.
4. Pencatatan Transaksi Keuangan
Transaksi
keuangan adalah kejadian atau situasi lain mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan oleh itu harus dicatat. Transaksi dalam perusahaan harus
diukur. Alat pengukur transaksi yang digunakan adalah satuan uang. Oleh
karena itu, hanya transaksi yang bernilai uang saja yang harus dicatat,
misalnya membayar rekening telepon sebesar Rp 250.000,00 membeli barang
dagangan tunai sebesar Rp 1.000.000,00 dan sebagainya.
Jumlah
kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan akam selalu sama dengan sumber
pembelanbjaan. Kekayaan tersebut juga aktiva atau harga aset, sehingga
dapat digambarkan seperti berikut.
AKTIVA = SUMBER PEMBELANJAAN
Sumber
pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni dari kreditor dan dari
pemilik. Bagi perusahaan, diterimanya pembelanjaan dari kreditor
mengakibatkan timbulnya kewajiban untuk mengembalikan. Oleh karena itu,
sumber pembelanjaan dan kreditor tersebut dengan kewajiban atau utang.
Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal. Perusahaan tidak
mempunyai kewajiban mengembalikan setoran modal pemilik. Namun,
sewaktu-waktu pemilik dapat kmenarik kembali setoran modalnya. Bahkan,
jika perusahaan memperoleh laba, maka laba menjadi hak dari pemilik.
Dari keterangan tersebut dapat digambarkan perluasan persamaannya, yaitu
sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sudah
menjadi kebiasaan untuk menepmpatkan kewajiban sebelum modal, oleh
karena itu hak kreditor memang lebih didahulukan. Semua transaksi usaha
akan mempengaruhi posisi keuangan, sehingga setiap transaksi dapat
dinyatakan dalam bentuk efeknya terhadap ketiga unsur dalam persamaan
akuntansi.ebagai ilustrasi, berikut ini contoh perusahaan angkutan yang
didirikan oleh tuan Purnomo dalam bentuk perseorangan,
yang diberi nama perusahaan Taxi SELAMAT. Transaksi atau kelompok transaksi yang terjadi selama bulan pertama adalah sebagai berikut :
a) Pada
tanggal 2 Maret 2004, Tuan Purnomo menyetor Rp 40.000.000,00 pada
rekening terpisah untuk pendiriasn perusahaan taxi SELAMAT
b) Pada tanggal 4 Maret 2004, perusahaan taxi SELAMAT membeli mobil dan peralatan lain secara tunai dengan harga RP 12.000.000,00
c) Tanggal 6 Maret membeli secara kredit oli, minyak rem dan bermacam-macam perlengkapan seharga Rp 650.000,00
d) Tanggal 15 Maret 2004 membayar utang sebesar Rp 300.000,00
e) Pendapatan jasa taxi yang diterima sampai 31 Maret 2004 adalah Rp 8.000.000,00
f) Biaya-biaya yang telah dikeluarkan sampai 31 Maret 2004 adalah :
Gaji
|
Rp 1.750.000
|
Bendin
|
Rp 500.000
|
Makanan dan Minuman
|
Rp 250.000
|
Serba-serbi
|
Rp 500.000
|
Jumlah
|
Rp 3.000.000
|
g) Tanggal 31 Maret 2004, perusahaan taxi SELAMAT membayar cicilan pokok utang sebesar Rp 150.000
h) Tanggal 31 Maret 2004, Tuan Purnomo mengambil Rp 1.000.000 untuk pribadi, maka pencatatan transaksi adalah sebagai berikut .
Aktiva
|
Kewajiban + Modal
|
Keterangan
| |||||
Tgl Kas
|
Perlengkapan
|
Kendaraan
|
Utang Bank
|
Utang Dagang
|
Modal Purnomo
|
Keterangan
| |
2/04
4/04
|
a
b
|
40.000.000
12.000.000
|
12.000.000
|
40.000.000
|
Modal Awal
| ||
6/04
|
c
|
28.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
650.000
|
40.000.000
|
Beli perlengkapan
|
15/04
|
d
|
28.000.000
-300.000
|
650.000
|
12.000.000
|
650.000
-300.000
|
40.000.000
|
Melunasi hutang
|
31/04
|
e
|
27.700.000
8.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
350.000
|
40.000.000
8.000.000
|
Pendpt jasa taxi
|
31/04
|
f
|
19.700.000
-3.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
350.000
|
32.000.000
-3.000.000
|
Biaya serba-serbi
|
31/04
|
g
|
16.700.000
150.000
|
650.000
|
12.000.000
|
350.000
-150.000
|
29.000.000
|
Penerimaan cicilan utang
|
31/04
|
h
|
16.550.000
1.000.000
|
650.000
|
12.000.000
|
200.000
|
29.000.000
-1.000.000
|
Prive Purnomo
|
15.550.000
|
650.000
|
12.000.000
|
200.000
|
28.000.000
|
Dari transaksi yang telah disusun di atas, maka langkah selanjutnya adalah membuat neraca sebagai berikut :
PERUSAHAAN TAXI SELAMAT
NERACA
31 MARET 2004
| |||
Aktiva
|
Kewajiban dan Modal
| ||
Aktiva Lancar
|
Kewajiban
| ||
Kas
|
15.550.000
|
Utang Dagang
|
200.000
|
Perlengkapan
|
650.000
|
Total Kewajiban
|
200.000
|
Aktiva Lancar
|
16.200.000
| ||
Modal
| |||
Aktiva Tetap
|
Modal Purnomo
|
28.000.000
| |
Kendaraan
|
12.000.000
|
Total Kewajiban + Modal
|
28.200.000
|
Total Aktiva
|
28.200.000
|
Pendapatan dan biaya usaha dicatat sebagai penambahan dan pengurangan modal. Pendapatan dan biaya tersebut dipilah-pilah dan dijadikan tersendiri dalam perhitungan rugi laba.
Perusahaan Taksi SELAMAT
Perhitungan Rugi/Laba
Maret 2004
| ||||
Pendapatan Usaha
|
8.000.000
| |||
Beban Usaha :
| ||||
Gaji
|
1.750.000
| |||
Bensin
|
500.000
| |||
Makanan dan Minuman
|
250.000
| |||
Serba-serbi
|
500.000
| |||
3.000.000 (-)
| ||||
Laba Bersih
|
5.000.000
| |||
Perusahaan Taksi SELAMAT
Laporan Penambahan Modal
31 Maret 2004
| ||||
Modal Purnomo, 2 Maret 2004
|
40.000.000
| |||
Laba Bersih sebulan
|
5.000.000
| |||
Pengambilan Prive
|
(1.000.000)
| |||
Penambahan modal bersih
|
4.000.000 (+)
| |||
Modal Purnomo, 31 Maret 2004
|
44.000.000
| |||
Neraca,
perhitungan rugi/laba dan laporan perubahan modal sebagai keseluruhan
laporan keuangan. Ini merupakanj hasil akhir proses akuntansi. Laporan
keuangan berisi informasi yang diperlukan guna pertanggungjawaban dan
pengambilan keputusan tentang perusahaan yang bersangkutan.
Transaksi
keuangan adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan oleh karena itu, harus dicatat secara sistematis dan
teliti, sampai kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan
5. Pajak Pribadi dan Pajak Usaha
a. Pengertian pajak
Pajak
adalah iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan, dan dapat
dipaksakan karena berdasarkan undang-undang dan pemerintah tidak
memberikan balas jasa secara langsung. Ciri – ciri pajak adalah :
1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
2) Pajak dipungut oleh pemerintah
3) Pajak dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
4) Pemungutan pajak dapat dipaksakan
5) Jasa timbal (kontra prestasi) tidak dapat ditunjukkan secara langsung
b. Pajak penghasilan
Setiap subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan disebut wajib pajak. Subjek pajak meliputi :
1. Orang pribadi (di dalam negeri atau di luar negeri)
2. Badan, yang terdiri dari PT, CV, BUMN, BUMD, kongsi, koperasi, yayasan, lembaga dana pensiun dan badan usaha lainnya
3. Bentuk usaha tetap
Bentuk
usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan atau badan yang tidak didirikan dan tidak
berkedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan di Indonesia yang dapat berupa :
a) Tempat kedudukan manajemen
b) Cabang perusahaan
c) Kantor perwakilan
d) Gedung kantor
e) Pabrik
f) Bengkel
g) Pertambangan dan penggalian sumber alam
h) Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan dan kehutanan
i) Konstruksi, instalasi dan perakitan
j) Agen asuransi
Pajak
penghasilan merupakan jenis pajak subjektif yang berkewajiban pajaknya
melekat pada subjek pajak yang bersangkutan, artinya kewajiban pajak
tersebut dimasudkan untuk tidak dilimpahkan kepada subjek pajak lainnya.
Objek
pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia
maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam
bentuk apapun. Penghasilan dalam undang-undang ini tidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumber tertentu, tetapi pada adanya tambahan kemampuan seseorang.
Penghasilan yang diterima wajib pajak dapat berupa :
1) Penghasilan
dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, seperti gaji,
honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaris, aktuaris, akuntan,
pengacara dan sebagainya
2) Penghasilan dari usaha dan kegiatan
3) Penghasilan
dari modal, yang berupa harta bergerak ataupun harta tak bergerak,
sepereti bunga, deviden, royalti, sewa, keuntungan penjualan harta atau
hak yang tidak dipergunakan untuk usaha, dan sebagainya
4) Penghasilan lain-lain. Seperti pembebasan utang, hadiah dan sebagainya.
c. Pajak Penghasilan Menurut Pasal 21
Pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dikenakan bagi wajib pajak yang bekerja pada instansi pemerintah dan swasta di dalam negeri.
Penghasilan kena pajak
|
=
|
Penghasilan neto – penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
|
Penghasilan neto
|
=
|
Penghasilan bruto – (biaya jabatan + iuran
pensiun atau iuran hari tua)
|
Berikut ini dikemukakan komponen yang menjadi dasar dalam penghitungan pajak penghasilan, antara lain :
1. Biaya jabatan @ sebesar 5 % dari penghasilan bruto atau maksimal Rp 1.296.000,00 per tahun atau Rp 108.000,00 perbulan
2. Iuran
pensuiun atau tunjangan hari tua sebesar 5 % dari penghasilan bruto
atau maksimal Rp 432,00 per tahun atau Rp 36.000,00 per bulan
3. Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dengan ketentuan :
a) Rp 2.880.000,00 untuk diri wajib pajak pribadi
b) Rp. 1.440.000,00 untuk wajib pajak kawin
c) Rp
1.440.000,00 ta,bahan untuk setiap anggotaq keluarga yang sedarah
(anak) dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat yang menjadi tangungan sepenuhnya paling lama banyak 3 orang
untuk setiap keluarga
d) Rp 2.880.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.
Berikut ini adalah tarif pajak yang berlaku :
1) Untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
|
Tarif Pajak
|
Sampai dengan Rp 25.000.000,00
|
5%
|
Di atas Rp 25.000.000 sampai dengan Rp 50.000.000
|
10%
|
Di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000
|
15%
|
Di atas Rp 100.000.000 sampai dengan Rp 200.000.000
|
25%
|
Di atas Rp.100.000.000
|
35%
|
2) Untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk badan usaha tetap :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
|
Tarif Pajak
|
Sampai dengan Rp 50.000.000,00
|
10%
|
Di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000
|
15%
|
Di atas Rp 100.000.000
|
30%
|
Ø Pajak
adalah iuran dari rakyat untuk negara yang wajib dibayarkan, dapat
dipaksakan karena didasarkan undang-undang dan pemerintah tidak
memberikan balas jasa secara langsung
Ø Pemungutan pajak dilakukan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang, digunakan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
6. Membuat Pembukuan Sederhana
Pembukuan
sederhana adalah suatu cara pencatatan transaksi yang tidak memerlukan
analisis lebih dahulu. Kegiatan pembukuan sederhana terbatas pada
kegiatan :
a. Pencatatan transaksi
b. Penyusunan neraca
c. Penyusunan laporan rugi laba
Adapun penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1) Pencatatan transaksi
Dalam
pembukuan yang sederhana, transaksi yang terjadi dalam suatu periode
dicatat dalm buku-buku, antara lain seperti berikut :
a) Buku kas
Buku ini berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi yang dilakukan secara tunai. Contoh buku kas :
BUKU KAS
Tgl
|
No Bukti
|
Keterangan
|
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
|
b) Buku harian umum
Berfungsi
sebagai tempat mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat
dalam buku kas, misalnya transaksi pembelian kredit, penjualan kredit,
retur pembelian dan retur penjualan. Contoh buku harian :
BUKU HARIAN UMUM
Tgl
|
No Bukti
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
c) Buku pembantu (buku tambahan)
Terdiri
dari buku piutang untuk mencatat perubahan piutang kepada setiap
debitur dan buku utang untuk mencatat perubahan utang kepada setiap
kreditor.
BUKU PIUTANG
Nama : UD Makmur
Tgl
|
No Bukti
|
Ket
|
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
|
1/01
|
05
|
Saldo
|
-
|
-
|
2.000.000
|
8/01
|
05
|
Diterima KM 03
|
-
|
1.200.000
|
800.000
|
16/01
|
05
|
Penjualan faktur 076
|
1.000.000
|
BUKU UTANG
Nama : UD Makmur
Tgl
|
No Bukti
|
Ket
|
Masuk
|
Keluar
|
Saldo
|
5/01
|
05
|
Saldo
|
-
|
-
|
3.000.000
|
20/01
|
05
|
Dibayar KK 21
|
-
|
2.000.000
|
1.000.000
|
16/01
|
05
|
Faktur No. 511
|
1.700.000
|
-
|
2.700.000
|
Untuk memudahkan pencarian data dari buku kas selama satu bulan, maka sebaiknya setiap bulan dibut ikhtisar kas.
2) Penyusunan neraca
Penyusunan
neraca dilakukan atas dasar data yang terdapat dalam neraca awal
periode, ikhtisar buku kas, data inventaris (hasil perhitungan dan
pemeriksaan akhir periode)dan buku pembantu.
Unsur-unsur neraca terdiri dari berikut ini :
a) Harta yang berupa
Ø Kas
Ø Piutang
Ø Persediaan perlengkapan
Ø Peralatan
b) Utang yang terdiri dari
· Utang per 31 Januari tahun berjalan
· Utang listrik
· Utang gaji
c) Modal
Selisih antara total harta dengan total utang
Harta
|
=
|
Kewajiban + modal
|
Harta
|
=
|
Kewajiban + modal + Pendapatan – biaya
|
Harta + Biaya
|
=
|
Kewajiban + modal + pendapatan
|
Contoh neraca :
PT UTAMA KARYA
NERACA
Per 31 Januari 2005
Harta
|
Kewajiban dan Modal
| ||
Kas
|
xxx
|
Kewajiban
| |
Piutang Dagang
|
xxx
|
Utang Dagang
|
xxx
|
Persediaan barang
|
xxx
|
Utang listrik dan telepon
|
xxx
|
Perlengkapan kantor
|
xxx
|
Utang gaji
|
xxx
|
Peralatan
|
xxx
|
Modal
|
xxx
|
xxx
|
xxx
| ||
3) Penyusunan laporan rugi laba
Laba
rugi dihitung dengan cara mengumpulkan data dari buku harian, dikaitkan
dengan data neraca awal periode dan data inventarisasi pada akhir
periode. Untuk menghitung penghasilan yang diperoleh dari data buku
harian umum.
Data
untuk menghitung harga pokok barang yang dijual adalah nilai persediaan
awal yang terdapat dalam neraca awal periode dan pembelian tunai hádala
buku kas, pembelian kredit dalam pembelian serta retur pembelian dalam
buku harian umum. Sementara
itu, persediaan barang pada akhir periode diperoleh dari data
inventarisasi. Setelah data penghasilan penjualan, harga pokok barang
yang dijual dan beban usaha dihitung, maka data tersebut disusun dalam
bentuk laporan laba rugi.
Untuk mengecek ketelitian perhitungan dan pencatatan laba rugi, sebaiknya dihitung dengan dua cara berikut:
a) Menbandingkan antara modal awal (perneraca awal) dengan jumlah modal akhir (dalam neraca akhir)
Contoh :
Modal per 31 Januari 2005 (neraca 1 Jan 2005)
|
1.000.000
|
Neraca per 31 Des 2005 (neraca 31 Des 2005)
|
1.500.000
|
Penambahan modal
|
500.000
|
Pengambilan prive
|
(100.000)
|
Laba yang diperoleh pada periode 2005
|
400.000
|
b) Dengan menghitung laba atau rugi secara terperinci
Hasil
perhitungan ini harus sama dengan laba-rugi menurut perbandingan modal.
Mengenai perhitungan laba-rugi kedua ini akan dijelaskan tersendiri.
Kegiatan pembukuan sederhana terbatas pada kegiatan:
Ø Pencatatan transaksi
Ø Penyusunan neraca
Ø Penyusunan laba-rugi
Modul Kewirausahaan
BAB IV
“PERENCANAAN USAHA YANG DIANALISIS ASPEK PEMASARAN”
A. Kompetensi Dasar
Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha dilihat dari aspek pemasaran
C. Kegiatan Belajar
1. Seni Menjual dan Teknik Menjual
a. Seni Menjual
Dunia
perdagangan saat ini sarat dengan persaingan. Kondisi tersebut di satu
sisi akan berakibat munculnya kebingungan konsumen terhadap macam-macam
produk yang ditawarkan, karena produk tersebut kadang-kadang hampir
mirip, baik kegunaan , kualitas maupun harganya. Di sisi lain, kondisi
ini juga mnenjadi tantangan bagi para penjual untuk menarik minat
konsumen sebanyak-banyaknya dan akhirnya memenangkan persaingan.
Apabila
kita ingin menjadi penjual yang sukses, maka kita harus mempersiapkan
diri kita sebaik mungkin agar kita dapat mengetahui apa yang seharusnya
kita lakukan di depan pelanggan kita., sehingga mereka bersedia membeli
produk yang kita tawarkan dan seterusnya kita akan bisa mendapatkan
pembeli sebanyak mungkin. Untuk itu, kita perlu mempelajari seluk –
beluk penjualan, baik secara teori maupun praktik.
1) Pengertian Salesmanship (Seni Menjual)
Ilmu
menjual adalah suatu ilmu yang dapat digunakan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu suatu seni untuk mempengaruhi orang lain
agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kho Hwat
Yoe, ilmu menjual adalah suatu seni dalam dagang dan hidup untuk dapat
mempengaruhi orang-orang supaya berpikir, merasakan dan melakukan
kehendak kita, sehingga mereka merasa mendapat keuntungan bila memiliki
atau membeli barang yang kita tawarkan.
2) Seluk Beluk Ilmu Menjual
a) Manfaat Ilmu Menjual
Menjual
ialah suatu masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual
memerlukan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Dengan
memiliki ilmu menjual, penjual dapat melakukan tugas lebih baik dengan
langganannya. Jadi manfaat ilmu menjual adalah :
i. Memperlancar tugas penjual dalam melakukan kegiatan dagang
ii. Penjual dapat mengatasi segala macam tantangan atau hambatan yang kadang timbul di tengah kegiatan jual beli
iii. Membantu penjual dalam mengatasi persaingan yang makin ketat, baik dalam negeri maupun luar negeri
iv. Meningkatkan omset penjualan
Bagi
penjual, dengan mempelajari dan memiliki ilmu menjual mereka akan lebih
mudah untuk memulai usahanya sampai puncak keberhasilannya dan dengan
mempelajari ilmu menjual, maka diharapkan segala rintangan dalam
usaha/bisnis dapat disingkirkan
b) Objek Ilmu Menjual
Terdapat dua objek atau sasaran yang ingin dijangkau dari ilmu menjual :
1) Penjual
Sebelum
melakukan penjualan barang /jasa, seorang penjual harus mengenali dan
mengetahui keadaan dirinya terlebih dahulu, yaitu yang menyangkut
keadaan fisik, seperti penglihatan, pendengaran, nada suara, gaya bicara
serta penampilan, yang kesemuanya itu akan memperlancar dan mempermudah
penjual dalam menghadapi pelanggannya.
2) Barang atau jasa yang dijual
Untuk
mempercapat proses terjadinya penjualan, maka sebelum melakukan
penjualan, penjual harus mengenali dan mengetahui dahulu seluk beluk
barang atau jasa yang akan dijual, yaitu antara lain sifat, guna dan
spesifikasi dari barang/jasa yang ditawarkannya, sehingga penjual siap
ketika suatu saat dihujani pertanyaan calon pembeli mengenai barang/jasa
yang ditawarkannya.
b. Teknik Menjual
Dalam
dunia penjualan ada berbagai macam teori yang berkaitan dengan
teknik-teknik menjual. Teori-teori ini mengajarkan bagaimana mengawali
dan mengakhiri proses penjualan dengan sukses, yaitu dari menarik minat
calon pembeli sampai pada memberikan kepuasan kepada pembeli terhadap
produk yang ditawarkan. Salah satu teori menjual yang akan dikemukakan adalah teori AIDAS.
Teori ini menerangkan dengan rinci mengenai tahapan-tahapan teori AIDAS adalah sebagai berikut :
1) Attention (Perhatian)
Pada
tahap ini, penjual harus berusaha agar calon pembeli memperhatikan
penawaran yang dilakukan calon penjual. Untuk mendapatkan perhatian dari
calon pembeli, penjual harus memperhatikan sikap, tindak, tanduk,
bahasa, cara berbicara, dan cara berpakaian. Kesan pertama yang baik
akan berpengaruh positif pada terjadinya penjualan.
2) Interest (Minat)
Pada
tahap ini, penjual harus mengubah perhatian calon pembeli menjadi minat
yang semakin kuat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menciptakan
suasana yang menyenangkan, menanamkan kepercayaan kepada
calon pembeli agar merasa dirinya sebagai orang penting, memberikan
jalan untuk mempermudah pembeli membuat keputusan serta melakukan
pendekatan kepada calon pembeli.
3) Desire (Keinginan)
Hal-hal
yang dapat mempengaruhinya, antara lain faktor pendapatan, jenis
kelamin, pendidikan, status sosial, dan sebagainya. Untuk itu, pada
tahap ini penjual harus bisa meyakinkan kepada pembeli dengan
menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon pembeli apabila calon
pembeli membeli produk yang ditawarkan serta kerugian yang dialami jika
tidak membeli produk tersebut.
4) Action (Tindakan)
Pada
tahap ini, penjual harus meyakinkan kepada pembeli bahwa keputusan
untuk membeli produk yang ditawarkan adalah keputusan yang tepat.
5) Satisfaction (Kepuasan)
.
Untuk itu, seorang penjual yang baik adalah penjual yang mampu dan mau
mengarahkan, membimbing dan memberi petunjuk tentang kegunaan maupun
efek samping dari produk yang ditawarkan.
Keterampilan Penjual
Profesi
penjual adalah profesi yang cukup terhormat saat ini, bukan lagi
profesi yang dianggap rendah seperti pandangan masyarakat tradisional.
Banyak orang sukses karena memilih pekerjaan ini. Bahkan, profesi ini
merupakan profesi keahlian yang tidak mungkin digantikan dengan mesin.
Seorang penjual yang terampil dan profesional dalam menjual adalah :
a. Memiliki kemampuan menjual yang memuaskan pembeli
b. Memiliki suatu kebanggaan terhadap profesinya
c. Mau belajar untuk menambah pengetahuan dalam menjual
d. Memiliki standar ekstra yang tinggi dalam menjual
e. Tidak menyalahi janji jika menjual
f. Memahami bahwa pekerjaan menjual berarti melayani
g. Menjaga keutuhan pribadinya dan kemerdekaannya dalam menjual
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual yang baik, antara lain :
1. mampu berkomunikasi
2. penuh inisiatif
3. berpikir kreatif
4. penuh perhatian
5. tidak mudah putus asa
6. menarik, mudah bergaul dan selalu gembira
7. sopan santun, lurus hati dan disiplin
8. ketajaman daya ingat
9. bijaksana
v Peranan seorang penjual sangat dominan, karena mereka dibutuhkan untuk menjaga berputarnya roda industri perusahaan
v Agar
bisa menjadi penjual yang sukses dan mampu memenangkan persaingan, maka
seorang penjual harus mempersiapkan dirinya, mempelajari seluk-beluk
penjualan, baik teori maupun praktek
UJI KOM PETENSI
|
Peragakanlah, cobalah menawarkan suatu produk kepada temanmu dengan menggunakan teori AIDAS! Berhasil atau gagal?
Lakukan secara berulang-ulang
|
2. Promosi dan Teknik Promosi
a. Promosi
1) Pengertian Promosi
Promosi
adalah kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara
memperkenalkan barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan
penjualan. Promisi merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi
konsumen, baik langsung maupun tidak tidak langsung. Diharapkan dengan
promosi, perusahaan akan dapat meningkatkan penjualan. Meningkatnya
penjualan berarti meningkatnya pula keuntungan.
.
2) Tujuan Promosi
Kegiatan
promosi yang sejalan dengan rencana pemasaran serta dapat dikendalikan
dengan baik sudah jelas dapat meningkatkan penjualan produk.
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya promosi antara lain :
a) Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen
b) Mendorong
konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli produk dalam
jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat produk
c) Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang sedang dipromosikan
d) Mempertahankan merek produk perusahaan
3) Sasaran Promosi
Secara terperinci dapat disebutkan bahwa sasaran dari promosi adalah sebagai berikut :
a) Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk
b) Para pembeli/pelanggan produk dari perusahaan tersebut
c) Para pemakai produk pada waktu sekarang
d) Masyarakat yang mempunyai daya beli
e) Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan produknya
f) Pemerintah yang memerlukan produk dari perusahan yang bersangkutan
g) Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerintahkan untuk membelinya
Apabila
promosi dapat dilakukan secara baik, efektif dan tepat sasaran, maka
diharapkan promosi dapat memberikan keuntungan yang berupa berikut ini :
i. Meningkatnya omset penjualan produk
ii. Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli
iii. Membentuk produk motives dan patronage motives
iv. Produk menjadi lebih terkenal
v. Meningkatnya produksi perusahaan
vi. Meningkatnya laba perusahaan.
b. Teknik Promosi
Bentuk
promosi yang paling efektif dilakukan saat ini adalah bauran promosi.
Bauran promosi adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat
alat penting dalam promosi, yaitu advertensi, personal selling, sales
promotion dan publicity. Promosi dengan cara ini dianggap paling baik
oleh perusahaan untuk menawarkan produknya
1. Advertensi (Periklanan)
.
Ada banyak media yang bisa digunakan perusahaan untuk melaksanakan
advertensi, yaitu antara lain radio, televisi, surat kabar, majalah umum
dan majalah khusus. Berdasarkan macam media yang digunakan, maka
advertensi di luar rumah, yaitu berupa papan reklame.
Ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di dalam
memilih jenis media yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut :
a) Biaya
Perlu diketahui juga, tarif pemasangan setiap media berbeda -beda
b) Produk
Menentukan media yang paling menguntungkan dan dapat memperagakan produknya sebaik mungkin
c) Pesan
Pesan mudah diterima dan dimengerti serta diingat oleh konsumen
d) Sifat media yang dituju
Memilih media yang paling efektif dan efisien dalam bekerja
Untuk penyajian advertensi, setiap perusahaan perlu memperhatikan persyaratan, di antaranya adalah :
1) Harus dapat menimbulkan perhatian consumen
2) Harus dapat menarik consumen
3) Harus dapat menimbulkan keinginan mau membeli
Agar
penyusunan advertensi lebih efektif dan efisien, sebaiknya perusahaan
memperhatikan langkah-langkah dalam menyusun advertensi, di antaranya
seperti berikut ini :
i. Tetapkan maksud dan tujuan
ii. Tentukan siapa yang akan menggunakan produk yang diiklankan
iii. Tentukan tempat, jumlah dan kebiasaan konsumen yang akan dituju
iv. Persiapkan kata-kata dan bahasa, gambar, layout, dan penyajian advertensi
v. Pilih media yang akan digunakan
vi. Siapkan tenaga ahli yang akan menyusun advertensi
vii. Sediakan biaya yang diperlukan
viii. Lakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan advertensi
2. Personal Selling
Personal selling
adalah penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada satu atau
lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan dapat
terjual. Dengan bertatap muka, diharapkan bisa menimbulkan komunikasi
timbal balik untuk membina hubungan yang baik antara produsen dengan
konsumen.
Personal selling Sangat di butuhkan oleh perusahaan dalam usahanya :
a. Menciptakan kepercayaan
Kontak pribadi antara pembeli dan penjual dapat menimbulkan kepercayaan pembeli terhadap barang yang ditawarkan
b. Peragaan
Personal selling sangat diperlukan untuk memperagakan jenis barang yang belum dikenal konsumen
c. Pembelian yang sifatnya sekali-sekali
Mengatasi penjualan terhadap produk yang hanya sekali-kali saja dibeli oleh konsumen
d. Produk yang mempunyai nilai per unit sangat tinggi
Personall
seling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna maupun
ukuran disesuaikan dengan permintaan consumen, seperti tas, pakaian dan
sebagainya
e. Produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan
Personal
selling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna maupun
ukuran disesuaikan dengan permintaan consumen, seperti tas, pakaian dan
sebagainya.
Adapun yang menjadi ciri-ciri dari kegiatan personal selling adalah sebagai berikut :
1. Hubungan akrab
Penjual
harus menggunakan keahliannya untuk memproleh rasa simpati dari
pembeli, misalnya memuji para pembeli, sehingga akan terbentuk hubungan
yang akrab dengan pembeli
2. Hubungan langsung
Hubungan
langsung akan menyebabkan adanya kebutuhan saling mengamati sifat
penjual dengan pembeli dan mengadakan penyesuaian secara langsung
3. Adanya tanggapan
Personal
selling membuat para pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan
pembicaraan penjual, memberi reaksi dan tanggapan, walaupun reaksi
tersebut hanya merupakan statu persyaratan ucapan terima kasih
3. Sales Promotion
Ada
beberapa alat-alat yang biasa digunakan untuk sales promotion. Dalam
mempergunakan alat-alat tersebut harus dipertimbangkan jenis pasar,
sasaran yang dituju, keadaan pesaing dan biaya.
Alat
–alat dalam sales promotion. Dalam mempergunakan alat-alat tersebut
harus di pertimbangkan jenis pasar, sasaran yang dituju, keadaan pesaing
dan biaya.
Alat-alat dalam sales promotion itu antara lain sebagai berikut:
a. Sampel/contoh,
yaitu diberikan produk contoh secara gratis kepada konsumen, dengan
harapan mereka menyukainya sehingga melakukan pembelian ulang.
b. Kupon/voucher, yaitu memberikan sertifikat hak potongan kepada pemegangnya sehingga dapat menghemat pembelian produk tertentu
c. Premi,
yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah atau
bahkan gratis, sebagai suatu insentif bila orang membeli produk tersebut
d. Paket harga, yaitu produk yang memuat harga yang lebih rendah daripada harga biasa
e. Tawaran
uang kembali (money-refun offer) yaitu tawaran pengembalian uang jika
terjadi ketidaksesuaian produk dengan harga atau terjadi kerusakan
produk yang dibeli berdasarkan perjanjian
f. Promosi dagang (trade promotion), yaitu penawaran potongan harga pada setiap pembelian selama jangka waktu tertentu
g. Pameran dagang
h. Kontes, yaitu mengundang konsumen untuk ikut perlombaan melakukan sesuatu
i. Undian,
misalnya konsumen diajak mengumpulkan label yang memuat nama
produk/perusahaan untuk kemudian diundi dan mendapatkan hadiah
4. Publicity
Publicity
adalah upaya pengaturan ruang editorial agar terpisah dari ruang
lainnya di semua media yang dapat dibaca, dilihat atau didengar oleh
konsumen atau calon konsumen suatu produksi perusahaan untuk mencapai
tujuan penjualan. Publicity merupakan bentuk hubungan kemasyarakatan
sehingga sering disebut public relation. Alat-alat yang diperlukan untuk
melaksanakan publicity adalah sebagai berikut.
a. Jumpa pers (press relation)
Pertemuan
antara wartawan dengan produsen untuk memberikan informasi untuk dimuat
dalam media masa agar menarik perhatian masyarakat terhadap produk dan
jasa
b. Publisitas produk (product publicity)
Usaha mempublikasikan produk khusus
c. Komunikasi perusahaan (corporate communication)
Komunikasi intern dan ekstern dalam upaya menciptakan rasa saling pengertian di antara perusahaan.
d. Pendekatan (lobbying)
Kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah untuk mendukung atau menghapuskan peraturan/UU
e. Bimbingan (conselling)
Pemberian bimbingan kepada manajemen tentang masalah kemasyarakatan, posisi perusahaan maupun citra perusahaan.
Tujuan publicity adalah untuk :
1) Meyakinkan para konsumen tentang suatu produk atau perusahaan
2) Meningkatkan citra produk dan perusahaan
Selanjutnya, penyusunan publisitas dilakukan dengan tahapan-tahapan :
a) Membuat berita mengenai produk/perusahaan
b) Membuat berita berbagai aspek yang berkaitan dengan produk/perusahaan
c) Mengembangkan publisitas khusus untuk berbagai segmen pasar
Untuk
merancang suatu publisitas dibutuhkan kecermatan dan perhatian ekstra,
apalagi kalau diselenggarakan dengan kegiatan terpadu, seperti rangkaian
acara seremoni, jamuan makan, konferensi pers, dan sebagainya.
Kerjasama yang baik dengan pers sangat diperlukan dan dipersiapkan
secara matang, sehingga pelaksanaan publisitas benar-benar dapat
menciptakan berita dan bukan mencari berita
Pada akhirnya, berhasil atau tidaknya publisitas dapat dilihat dari
i. Jumlah penonjolan yang ditampilkan oleh media
ii. Perubahan kesadaran, pemahaman atau sikap yang dihasilkan oleh pelaksanaan publisitas.
Dengan promosi, produk kita akan semakin dikenal oleh konsumen yang akhirnya mengarah pada peningkatan omset penjualan
Promosi
menguntungkan, namun biayanya tidak sedikit, oleh karena itu memilih
cara promosi yang akan digunakan diperlukan perhitungan dan cara yang
cermat
UJI KOMPETENSI
|
Buatlah kliping aneka advertensi yang unik dan menarik yang disajikan dalam media cetak
|
3. Harga Jual
Sebelum
menetapkan harga produk anda untuk pelanggan , kalkulasikan dahulu
biaya untuk memproduksi barang atau jasa tersebut. Tiap perusahaan
mempunyai jenis biaya tersebut dan anda perlu tahu secara rinci tentang
biaya untuk menjalankan bisnis. Banyak perusahaan besar ataupun kecil
mengalami kesulitan keuangan karena ketidakmampuan dalam
mengelola biaya untuk menjalankan bisnis. Kadang-kadang banyak bisnis
gagal apabila biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari penerimaan.
Ada dua metode utama untuk menetapkan harga :
a. Dengan metode cost plus mark-up pricing (Metode Penetapan Biaya Plus Mark Up)
Caranya
adalah menjumlahkan biaya untuk membuat barang atau jasa, agar
mendapatkan biaya produksi atau harga produksi. Tambahkan persentase
keuntungan pada harga produksi sehingga menjadi harga jual
b. Dengan competitive pricing method (Metode Persaingan Harga)
Caranya
adalah ketahuilah harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan –
perusahaan lain di wilayah anda untuk produk atau jasa yang sama dengan
perusahaan anda. Pastikan bahwa harga jual
produk atau jasa perusahaan anda adalah kompetitif. Apabila anda
menawarkan harga yang lebih tinggi dari pesaing, maka anda harus yakin
bahwa anda dapat berbuat sesuatu yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan. Dalam rencana pemasaran, anda harus menetapkan
tingkat harga anda. Sekarang anda akan dapat menyusun harga jual anda
dengan lebih akurat.
1. metode cost plus mark-up pricing (Metode Penetapan Biaya Plus Mark Up)
Dengan
metode ini anda menjumlahkan biaya pembuatan barang atau jasa, kemudian
dinaikkan dengan persentase tertentu sehingga menjadi harga jual.
Metode ini cocok, terutama untuk perusahaan manufaktur dan penyedia
jasa. Apabila usaha anda beroperasi secara efisien maka dengan metode
ini anda dapat menetapkan harga jual yang kompetitif di daerah anda.
Jika tidak, maka harga jual anda akan lebih tinggi dari harga yang
ditawarkan oleh pesaing anda, dan ini berarti harga anda tidak
kompetitif. Ada dua hal yang berkaitan dengan metode ini, yaitu biaya
produksi dan persentase keuntungan.
a. Mengetahui biaya
Untuk
perusahaan baru, membuat perkiraan biaya tidaklah mudah. Cara yang
paling gampang adalah melihat bisnis yang serupa (yang sudah ada) dan
melihat jenis-jenis biaya yang terkait. Ketika anda .membuat perkiraan
biaya yang anda perlukan untuk memulai suatu bisnis baru, anda telah mengidentifikasikan jumlah biaya untuk itu. Contoh biaya-biaya tersebut mencakup :
bahan,
alat-alat kantor dan perabot, sewa gedung, fasilitas kantor (air,
listrik, dan gas), pemeliharaan, biaya yang dikenakan oleh bank,
asuransi, gaji dan kesejahteraan karyawan, iklan, biaya hukum dan
akuntansi, bahan bakar, penyusutan, telpon, ijin usaha.
Semua
usaha mempunyai dua macam biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah, misalnya sewa, asuransi,
dan ijin usaha. Biaya variabel adalah biaya yang berubah atau naik
apabila produksi naik, misalnya apabila biaya pembelian bahan naik, maka
biaya produksi naik.
Untuk
perusahaan manufaktur atau penyedia jasa, biaya variabel adalah biaya
pembuatan barang atau penyedia jasa. Pedagang eceran harus membeli
barang-barang untuk dijual kembali.
Dalam
membuat estimasi biaya, anda harus hati-hati dalam mengidentifikasi
baik biaya variabel ataupun biaya tetap. Biaya bahan selalu biaya
variabel. Tetapi, apabila ada biaya variabel lainnya, anda harus
mengerti bahwa biaya ini akan berubah apabila penjualan meningkat.
b. Penyusutan sebagai jenis biaya khusus
Penyusutan
adalah biaya yang menggunakan perhitungan nilai aset yang susut,
misalnya penyusutan dari nilai peralatan, alat kerja dan kendaraan.
Penyusutan bukan pengeluaran tunai tetapi tetap dianggap sebagai biaya.
Dalam menghitung biaya penyusutan , anda hanya menghitung nilai aset
yang susut yang mempunyai masa pakai panjang dan bernilai tinggi. Pada
umumnya, untuk usaha kecil, barang-barang yang dianggap mengalami
penyusutan jumlahnya sangat sedikit.
c. Menghitung biaya produksi
Untuk
menghitung biaya produksi, anda harus menghitung semua biaya usaha anda
untuk satu bulan, kemudian bagilah dengan jumlah barang yang akan anda
produksikan dalam bulan itu. Kalkulasikan biaya produksi ini kemudian
akan digabungkan dengan perhitungan atas biaya operasional sebelum
diputuskan tentang penetapan harga jual yang wajar.
2. metode competitive pricing method (Metode Persaingan Harga)
Ada
cara lain untuk menentukan harga jual. Lihatlah harga yang ditawarkan
oleh pesaing anda, kemudian tetapkan harga anda dan pastikan bahwa harga
anda bersaing terhadap barang-barang mereka.
Dalam
prakteknya, gunakan kedua metode tersebut. Anda perlu menghitung biaya
produksi anda secara seksama. Pastikan bahwa harga jual anda dapat
menutup pengeluaran biaya. Anda harus selalu mengecek harga jual yang
ditawarkan oleh pesaing untuk menjamin bahwa harga jual anda adalah
kompetitif. Dalam membandingkan harga jual, anda harus yakin bahwa
barang atau layanan usaha yang anda bandingkan adalah serupa. Misalnya,
jangan membandingkan harga jual yang ditawarkan oleh pembuat barang
dengan harga jual yang ditawarkan oleh penjual eceran, karena
perbandingan ini tidak sesuai.
MEMPELAJARI LEBIH MENDALAM TENTANG PENYUSUTAN DAN BIAYA PRODUKSI
|
Latihan 1
Bu
condro telah menjalankan bisnis toko konfeksi selama enam tahun.
Sekarang dia mempunyai 3 orang pegawai dan 5 mesin jahit untuk membuat
jenis pakaian yang berbeda. Ia membeli mesin secara bertahap selama 6 tahun dan semuanya hampir mencapai 16.500.000
Bu
Cóndro Bangga akan usahanya dan menggunakan keuntungannya untuk
memperbaiki rumahnya dan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang
baik. Minggu yang lalu satu dari mesin utamanya rusak dan dia tidak
dapat memperbaikinya. Dia tidak mempunyai cukup uang untuk membeli
mesin baru karena baru saja membeli televisi.
Dengan menggunakan acuan perhitungan penyusutan,apakah tindakan Bu Cóndro salah? Apa yang harus dia lakukan?
|
Pak
bidin berpikir bahwa dia perlu membeli satu unit alat las listrik
seharga Rp 13.000.000 dan satu unit mesin grinda seharga Rp 650.000
serta beberapa peralatann lainya seharga Rp 450.000. Hitung berapa
jumlah penyusutan dari alat-alat tersebut apabila dia mengharapkan
alat-alat ini akan dipakai agar bertahan selama 5 tahun
|
Dengan menggunakan data pengeluaran Pak Bidin, kerjakan latihan berikut!
Pak Bidin memerlukan bahwa dia akhirnya akan mampu membuat dan menjual maksimum 10 pintu besi per bulan. Biayanya dapat anda lihat pada kegiatan dua puluh tujuh dan biaya penyusutan telah dihitung di atas.
1. Berapa biaya operasional seluruhnya per bulan?
2. Berapa biaya pembuatan satu pintu besi
3. Apabila Pak Birin menambah 25% pada biaya pembuatan, berapa harga jual setiap pintu besi?
|
4. Kepuasan Pelanggan
Setiap kegiatan usaha pasti
mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat penting. Sebab, bila
pelanggan puas, pasti akan terjadi sesuatu yang lebih baik untuk
kelangsungan usaha di masa mendatang.
Tidak
dapat dipungkiri, apabila pelanggan puas dengan suatu produk ataupun
pelayanan yang diberikan, mereka akan berbagi cerita dengan pelanggan
lain. Sebaliknya, bila pelanggan merasa kecewa atau tidak puas, mereka
tidak segan-segan memuntahkan kejengkelan mereka pda orang lain. Ini
akan membahayakan citra usaha kita.
Kepuasan
pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan
yang telah memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan. Oleh
karena itu, pelanggan tidak akan merasakan kepuasan apabila pelanggan
memberi penilaian bahwa harapannya belum terpenuhi.
Harapan
apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan? Harapan itu adalah berupa
kemampuan perusahaan menyediakan produk, pelayanan, harga dan aspek lain
sesuai dengan yang diinginkan pelanggan atau yang melebihi keinginan
pelanggan.
Karyawan
perlu diyakinkan terus-menerus bahwa menjaga kepuasan pelanggan,
diibaratkan menabur benih yang sehat, perusahaan akan menuai hasil/laba
pada saatnya. Namun, perlu diingat, bahwa dalam pembentukan sikap
positif ini terlebih dahulu dijaga kepuasan karyawan dalam bekerja.
Dengan harapan, karyawan yang puaslah yang mampu memberikan kepuasan
kepada pelanggannya.
a. Prinsip Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa prinsip atau pedoman untuk bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Kepuasan pelanggan adalah sesuatu yang penting
2) Pahamilah harapan pelanggan
3) Pilihlah pelanggan dengan tepat melalui strategi segmentasi, kemudian bangun kepuasan pelanggan
4) Pelajarilah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
5) Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang mau komplain
6) Beri jaminan kepada pelanggan
7) Dengarkanlah suara pelanggan
8) Arti penting karyawan dalam memuaskan pelanggan
9) Kepemimpinan adalah teladan dalam kepuasan pelanggan.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Kepuasan
pelanggan ditentukan oleh penilaian pelanggan terhadap produk atau jasa
dalam memenuhi harapannya. Pelanggan merasa puas bila harapannya
terpenuhi atau terlampaui. Apa sebenarnya yang membuat pelanggan puas?
Ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu sebagai
berikut :
1) Kualitas produk
Pembeli
akan puas bila membeli dan menggunakan produk yang memiliki kualitas
baik. Misal, pelanggan akan puas terhadap sesuatu yang dibeli bila
sepatu tersebut enak/nyaman dipakai, awet atau tidak cepat rusak, aman
dan desainnya menawan.
2) Harga
Komponen
harga sangat penting untuk memberi sumbangan terhadap kepuasan
pelanggan. Produk yang berkualitas ditunjang dengan harga yang
terjangkau akan menjadi sumber kepuasan yang penting.
3) Kualitas pelayanan
Di
tengah persaingan yang sangat ketat, banyak perusahaan yang lebih
mengandalkan kualitas pelayanan. Karena keputusan terhadap kualitas
pelayanan biasanya sulit ditiru, sehingga bisa menjadi andalan dan
keunggulan suatu perusahaan.
4) Faktor Emosional
Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses adalah contoh-contoh emotional value yang
mendasari kepuasan pelanggan. Faktor ini ditujukan untuk pelanggan yang
menggunakan beberapa produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti
mobil, aksesoris, kosmetik, busana, dan sebagainya.
5) Faktor Kemudahan
Pelanggan
akan semakin puas apabila dalam mendapatkan produk atau pelayanan
relatif mudah,nyaman dan efisien, terhindar dari antrian yang panjang
dan melelahkan.
.
Ada
hal yang penting selain pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu perusahaan
hendaknya memberi tempat untuk pelanggan yang ingin menyampaikan kritik
ataupun saran, serta komplain. Hal itu dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka memberi kepuasan pelanggan.
Pelanggan yang senang memberi kritik ataupun komplain adalah lebih baik
daripada pelanggan yang memendam kekecewaan, kemudian diam-diam pindah
ke perusahaan lain atau menceritakan kepada pelanggan lain dan bukan ke
perusahaan.
a) Pelanggan adalah orang yang membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa secara tetap dan berkesinambungan
b) Pelanggan
yang loyal adalah pelanggan yang mau memberi saran dan kritik serta
keluhan kepada kita sebelum menceritakan kepada orang lain
c) Pelanggan
yang tidak puas akan mengungkapkan kejengkelan kepada orang lain dan
ini akan merugikan kita. Untuk itu, kepuasan pelanggan harus tetap
diperhatikan jika kita tidak ingin pelanggan kita lari kepada pesaing.
UJI KOMPETENSI
|
1) Apa yang akan anda lakukan seandainya anda menjadi pelanggan yang telah dikecewakan?
2) Apa yang akan anda lakukan seandainya anda menjadi pelanggan yang mendapatkan kepuasan dalam pelayanan?
|
5. Negosiasi
a. Pengertian Negosiasi
Secara ringkas, negosiasi diartikan sebagai perundingan antara dua pihak yang berkepentingan untuk mencapai kesepakatan.
Negosiasi atau perundingan terjadi karena beberapa sebab, antara lain sebagai berikut :
1) Ada pihak yang berkepentingan
2) Ada suatu masalah yang harus diperundingkan
3) Ada keinginan untuk mencapai kesepakatan dalam membagi hak atau kewajiban di antara pihak yang berkepentingan
4) Ada upaya untuk menghindarkan persengketaan di masa yang akan datang atau menyelesaikan persengketaan yang telah terjadi
5) Ada upaya menjaga kehormatan atau kedaulatan masing-masing pihak
Pelaksanaan
negosiasi, khususnya dalam kegiatan jual beli ditujukan untuk
memfasilitasi kehendak pembeli dan penjual, yaitu merundingkan masalah
yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pihak pembeli dan penjual
Untuk
mencapai satu kesepakatan memuaskan kedua belah pihak, maka ada baiknya
kegiatan negosiasi itu dilandasi dengan akal sehat, niat yang baik,
rasa tanggung jawab, kejujuran dan rasa saling menghormati.
b. Strategi Bernegosiasi
Strategi
bernegosiasi adalah rencana mengenai berbagai persiapan dalam rangka
mengantisipasi berbagai masalah dan segala kemungkinan yang terjadi
dalam suatu pandangan.Dalam paraktiknya, tidak ada strategi yang pasti
untuk melakukan negosiasi. Strategi negosiasi biasanya disesuaikan
dengan objek yang akan dinegosiasikan, tujuan,pihak-pihak atau siapa
yang akan bernegosiasi, situasi dan kondisi serta ada tidaknya pihak
penengah dalam pelaksanaan negosiasi.
Ada beberapa strategi negosiasi yang dapat dipelajari, antara lain sebagai berikut :
1. Strategi menang-menang (win-win strategy)
Negosiasi
yang berorientasi pada kemenangan kedua belah pihak. Dalam hal ini,
tentu saja dengan melihat substansi yang dinegosiasikan dengan
menempatkan dan menjujung tinggi hak dan kewajiban para pihak yang
bernegosiasi, serta penyelesaian masalahnya didasari rasa manusiawi dan
saling menghormati.
2. Strategi menang-kalah ( win-lose strategy)
Strategi
perundingan untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan mengalahkan orang
lain. Penggunaan strategi menang-kalah sama sekali tidak dianjurkan,
karena bukannya menuntaskan masalah, melainkan sering kali justru
menimbulkan konflik berkepanjangan.
3. Strategi kalah-kalah (lose-lose strategy)
Strategi
yang dipilih seseorang karena didasari oleh perasaan untuk melampiaskan
kemarahan dan cenderung tidak menggunakan akal pikiran yang sehat..
Strategi kalah-kalah tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah
atau mencapai kesepakatan, melainkan sebaliknya, penggunaan strategi ini
justru akan menambah masalah dan memperpanjang konflik.
Untuk mendapatkan
hasil negosiasi seperti yang diharapkan, tentunya kita tidak boleh
mengabaikan persyaratan yang harus dimiliki oleh orang yang akan
ditunjuk untuk melakukan negosiasi, karena tercapai tidaknya kesepakatan
sangat tergantung pada manusianya.
Adapun persyaratan atau kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang yang ditunjuk untuk melakukan negosiasi, antara lain :
a. Mempunyai wawasan yang luas dalam bidang yang akan dirundingkan
b. Mempunyai kemampuan berkomunikasi
c. Mempunyai kemampuan mengungkapkan dan mengekspresikan substansi permasalahan
d. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat, tetapi tidak berlebihan
e. Sikap dan penampilan yang baik
f. Mempunyai kepandaian dalam negambil keputusan
g. Selalu berpikir secara positif
h. Pandai mengendalikan emosi
Bila
kriteria itu dipenuhi oleh kedua belah pihak yang berunding, maka
kesepakatan yang memuaskan dan saling menguntungkan akan cepat
dihasilkan.
c. Negosiasi dalam jual beli
Di dalam kegiatan jual beli, pada umumnya materi yang diperbincangkan antara pihak penjual dengan pihak pembeli meliputi :
1. harga barang yang diperjualbelikan
2. banyaknya barang yang diperjualbelikan
3. waktu dan lamanya pengiriman
4. cara pengiriman dan alat transportasi yang digunakan
5. cara dan waktu pembayaran
6. cara
penjualan klaim apabila terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, misalnya
keterlambatan penyampaian barang, keterlambatan pembayaran, kerusakan
barang, serta ketidakcocokan barang yang dipesan dengan barang yang
diterima
7. asuransi dan ongkos pengiriman
8. pembuatan surat kesepakatan atau perjanjian
9. penentuan jangka waktu berlakunya perjanjian
hasil negosiasi merupakan pedoman yang harus dihormati dan dijalankan oleh kedua belah pihak.
Untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya ingkarnya salah satu
pihak terhadap kesepakatan, maka sebaiknya hasil-hasil perundingan
dibuat secara tertulis dalam bentuk nota kesepahaman atau memo
kesepahaman (memorandum of understanding/ MOU) atau dalam bentuk surat perjanjian (letter of agreement).
Negosiasi
dalam jual beli digunakan untuk memfasilitasi kehendak pembeli dan
penjual. Guna merundingkan masalah yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban pihak pembeli dan penjual.
UJI KOMPETENSI
|
Bagaimana jika dalam kegiatan jual beli tidak diadakan negosiasi?
|
6. Saluran dan Jaringan Distribusi
a. Pengertian distribusi
Pekerjaan
penting yang harus dilakukan oleh perusahaan setelah produk dihasilkan
adalah menyebarkan produknya ke tangan konsumen. Kegiatan dalam
menyebarkan barang/jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen inilah
yang disebut distribusi.
Dengan
adanya pendistribusian, transaksi bisnis dapat diselesaikan dengan
lancar. Dapat kita bayangkan seandainya hasil produksi tidak tersalurkan
kepada konsumen, tentu barang itu hanya akan tertumpuk di gudang dan
tidak akan menghasilkan keuntungan. Bagaimana jika barang yang
diproduksi berupa barang yang tidak tahan lama, seperti aneka makanan
dan minuman dalam kemasan? Tentu barang tersebut akan membusuk dan rusak
sehingga tidak layak untuk diperdagangkan lagi.
Distribusi
yang baik dan lancar akan mempengaruhi kelancaran proses produksi.
Sebaliknya, jika kegiatan distribusi tidak berjalan dengan baik, maka
proses produksi pun akan ikut terhambat. Demikian pentingnya kegiatan
pendistribusian, perusahaan harus memperhatikan secara matang dalam
memilih cara dan saluran distribusi yang tepat, sehingga perusahaan
terjaga kelangsungan hidupnya.
b. Pokok-pokok saluran distribusi
Perusahaan
berhak memilih dan menetapkan penyaluran produknya melalui distributor
(pedagang besar) yang dapat menyalurkan kepada subdistributor (pedagang
menengah) dan diteruskan lagi ke para pengecer (retailer), selanjutnya
pengecer menjualnya lagi kepada konsumen akhir.
Adapun pokok-pokok saluran distribusi yang dijalankan perusahaan di antaranya sebagai berikut :
1) Secara langsung
Produk yang dihasilkan produsen disampaikan secara langsung ke tangan konsumen akhir tanpa perantara
![]() |
2) Secara semi langsung
Produk yang dihasilkan perusahaan disalurkan kepada konsumen melalui saluran milik produsen sendiri.
![]() |
3) Secara tidak langsung
Produk
yang dihasilkan produsen disampaikan secara tidak langsung ke tangan
konsumen, melainkan harus melalui lembaga-lembaga penyalur
![]() |
c. Alasan-alasan menggunakan saluran distribusi
Ada
beberapa alasan mengapa perusahaan tidak mendistribusikan produknya
sendiri secara langsung kepada konsumen. Alasan-alasan itu antara lain
seperti berikut.
1. Jarak yang jauh antara produsen dan konsumen
Karena
terlalu jauh antara produsen dengan konsumen, maka untuk memenuhi semua
kebutuhan konsumen akan barang dan jasa sangat diperlukan adanya
saluran distribusi, sehingga barang dan jasa bisa sampai pada konsumen
dengan segera dan terus- menarus tanpa membuat konsumen menunggu lama.
2. Penghematan biaya dan waktu
Dengan
menggunakan saluran distribusi, maka biaya dan waktu yang diperlukan
oleh produsen untuk menyebarkan produknya ke tangan konsumen bisa lebih
dihemat.
3. Untuk pemenuhan kebutuhan konsumen
Saluran distribusi digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang muncul setiap saat.
4. Produsen dapat berkonsentrasi dalam berproduksi
Dengan
memberikan wewenang pendistribusian, produsen dapat mengkonsentrasikan
pada kegiatan memproduksi barang-barang, sehingga keduanya bisa berjalan
lancar.
d. Macam-macam saluran distribusi
1) Distribusi Intensif
Distribusi
intensif diusahakan sebanyak mungkin agar dapat menjual produk
sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati konsumen sehingga lebih mudah
mendapatkan barang. Barang yang disalurkan secara intensif adalah
barang-barang convenience goods misalnya gula, minyak goreng, beras,
sabun mandi dsb.
2) Distribusi Selektif
Jumlah
distribusi selektif ditentukan secara terbatas, hal ini dikarenakan
untuk menekan biaya penjualan. Produk yang dijual bukanlah sembarang
produk, melainkan produk yang harganya relatif mahal dan konsumennya
adalah golongan tertentu. Produk itu berupa produk consumers durable
goods, yaitu produk pakai yang tahan lama dan memerlukan pemeliharaan
khusus. Contoh mobil, motor dan barang mewah. Pihak produsen biasanya
menggunakan penyaluran yang hanya menggunakan penjual tertentu di dalam
suatu daerah tertentu.
3) Distribusi Ekslusif
Distribusi
produk hanya diberikan pada lembaga penyalur yang menjadi sales
representative dari produsen. Penyalur eksklusif harus berwibawa dan
berkepribadian baik karena diandalkan untuk menjadi wakil produsen.
Untuk bisa menjadi penyalur eksklusif, terlebih dahulu harus meminta
izin atau hak dari yang berwajib. Pada umumnya, yang termasuk distribusi
eksklusif dapat kita lihat pada penjualan produk istimewa, seperti
komputer, photo kamera, kacamata dsb.
Oleh
karena pentingnya saluran distribusi bagi perusahaan maka, di dalam
memilih saluran distribusinya hendaknya dilakukan secara hati-hati dan
memakai pertimbangan yang mantap. Pertimbangan itu meliputi sifat produk
(convinience goods, consumers durable goods atau barang eksklusif),
sifat konsumen, banyak sedikitnya konsumen, kondisi persiangan, serta
kondisi perusahaan sendiri yang berkaitan dengan besar-kecilnya
perusahaan dan keadaan keuangannya.
Ø Saluran distribusi meringankan pekerjaan konsumen
Ø Distribusi yang baik dan lancar akan mempengaruhi kelancaran proses produksi
Ø Perusahaan
berhak memilih dan menetapkan penyaluran produknya melalui distributor
yang dapat menyalurkannya secara efektif dan efisien
makasih ya...
BalasHapusjadi lebih tau