A. JUDUL
PROGRAM
DETEKTOR PENGAMAT PUTUSNYA REL SEBAGAI
ANTISIPASI TERJADI KECELAKAAN KERETA API
B. LATAR
BELAKANG MASALAH
Ilmu dan teknologi telah
menjadi satu kesatuan dengan proses pembangunan. Berbagai macam inovasi dan
terobosan ilmu dan teknologi, termasuk dibidang informasi dan kendali
elektronika, hampir menjadi agenda rutin para ilmuwan dan anggota masyarakat
lainnya. Teknologi hanya dimaksudkan sebagai seperangkat alat, pengetahuan
manusia dan kelembagaan sosial-ekonomi untuk melaksanakan suatu ikhtiar dan
usaha. Pada sisi produksi, teknologi itu dapat berupa suatu proses produksi
atau bagaimana faktor-faktor produksi (input) dikombinasikan untuk
menghasilkan suatu produk (output).
Perubahan teknologi, dengan demikian, dapat diartikan sebagai perubahan cara mengkombinasikan faktor produksi tadi. Sementara itu, produktivitas dimaksudkan sebagai suatu ukuran efisiensi yang berupa rasio produk dengan faktor produksi tertentu. Inovasi atau perubahan teknologi biasanya mampu meningkatkan tingkat produksi sekaligus produktivitasnya (Arifin Bustanul, 2001).
Perubahan teknologi, dengan demikian, dapat diartikan sebagai perubahan cara mengkombinasikan faktor produksi tadi. Sementara itu, produktivitas dimaksudkan sebagai suatu ukuran efisiensi yang berupa rasio produk dengan faktor produksi tertentu. Inovasi atau perubahan teknologi biasanya mampu meningkatkan tingkat produksi sekaligus produktivitasnya (Arifin Bustanul, 2001).
Perkembangan IPTEK dewasa ini
sangat pesat, sehingga banyak bermunculan peralatan-peralatan yang serba
otomatis. Seiring dengan itu pula diproduksi peralatan-peralatan yang
berteknologi tinggi untuk kepentingan dan kesejakteraan manusia.
Peralatan-peralatan tersebut dalam pemakaian makin efektif dan efisien, dengan
demikian makin sedikit memerlukan tenaga manusia dan selebihnya digerakkan
dengan kontrol listrik otomatis.
Mikrokontroler sebagai suatu
terobosan teknologi yang hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar dan teknologi
baru. Pada perkembangannya penggunaan mikrokontroler tidak semata-mata untuk
kepentingan dunia industri tapi juga digunakan untuk membantu pekerjaan kita
sehari-hari sehingga pekerjaan kita menjadi lebih ringan dan menyenangkan.
Salah satu aplikasi dari
mikrokontroler yang hendak kami buat adalah sebuah Detektor Pengamat Putusnya
Rel Sebagai Antisipasi Terjadi Kecelakaan Kereta Api. Alat ini akan bekerja jika rel terputus. Saat
rel terputus maka sensor akan mengirim sinyal ke mikorokontroler untuk
membunyikan sebuah alarm yang akan disampaikan ke panel kontrol. Detektor ini
diharapkan dapat menghindarkan terjadi kecelakaan dan perampokan rel.
Detektor Pengamat Putusnya Rel
Kereta ini juga dilengkapi dengan sensor yang akan memberikan informasi pada
jarak berapa rel putus. Dengan adanya sensor tersebut diharapkan proses
pelacakan putusnya rel dapat cepat ditemukan dan dapat mencegah kereta api
melintas ke arah jalur rel tersebut agar tidak terjadi kecelakaan.
C. PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan diatas, maka timbul beberapa perumusan masalah, antara
lain sebagai berikut :
1. Bagaimana menciptakan suatu alat yang
mampu mencegah terjadinya kecelakaan kereta api akibat terputusnya rel.
2. Bagaimana sistem kerja dari alat Detektor
Pengamat Putusnya Rel Kereta Api dengan Mikrokontroler AT89S52 untuk
mengantisipasi kecelakaan kereta api.
3. Bagaimana membuat teknologi tepat guna
khususnya dalam bidang teknologi informasi dan kendali yang dapat bermanfaat
bagi Pemerintah dan masyarakat.
D. TUJUAN
PROGRAM
Program kreativitas ini
mempunyai tujuan utama adalah sebagai berikut :
1)
Menciptakan
suatu alat yang mampu mencegah dan akan bahaya kecelakaan kereta api akibat
peristiwa pencurian rel kereta api .
2) Memberikan solusi dan kemudahan bagi
Departemen Perhubungan dan perusahaan pengelola kereta api dalam upaya
mengurangi munculnya korban kecelakaan kereta api.
3) Bagaimana membuat teknologi tepat guna
khususnya dalam bidang teknologi informasi dan kendali yang dapat bermanfaat
bagi Pemerintah dan masyarakat.
4) Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam
pengembangan IPTEKS.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam
program ini adalah :
1) Terciptanya suatu karya teknologi yang
inovatif produktif yang dibutuhkan oleh kelompok masyarakat maupun kelompok
produktif lainnya.
2) Menghasilkan suatu produk paten berupa
prototipe yang bermanfaat bagi Departemen Perhubungan dan perusahaan pengelola kereta
api dalam upaya mengurangi munculnya korban kecelakaan kereta api.
3) Menciptakan hubungan dan kerja sama
terhadap mitra kerja, yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah
Kota, Departemen Perhubungan dan Pihak swasta penanam modal bagi pengembangan
transportasi darat terutama pengelola kereta api.
4) Meningkatnya kreativitas mahasiswa dalam
rangka bereksperimen dan menemukan hasil karya inovatif yang bermanfaat bagi
masyarakat khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi.
5) Memantapkan jati diri intelektual
mahasiswa sebagai cerminan masyarakat ilmiah.
F. KEGUNAAN
PROGRAM
Ada beberapa kegunaan dari
program ini, antara lain sebagai berikut :
1) Dapat mengurangi rasa bimbang (was-was)
dengan terciptanya rasa ketenangan serta kenyamaan akan bahaya kecelakaan bagi
masyarakat dalam bertransportasi di kereta api.
2) Membantu Departemen Perhubungan dan Pihak
swasta penanam modal bagi pengembangan transportasi darat terutama pengelola kereta
api dalam rangka tersedianya sarana perlengkapan keamanan yang otomatis,
efektif dan efisien.
3) Meningkatkan kreativitas dan penalaran
mahasiswa sebagai cerminan masyarakat ilmiah yang bertitik tolak pada
pemantapan budaya akademik yang mengarah kepada terciptanya suasana akademik
yang kondusif.
G. TINJAUAN
PUSTAKA
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dalam bidang informasi dan kendali.
Ilmu dan teknologi telah
menjadi satu kesatuan dengan proses pembangunan. Berbagai macam inovasi dan
terobosan ilmu dan teknologi, termasuk dibidang informasi dan kendali elektronika,
hampir menjadi agenda rutin para ilmuwan dan anggota masyarakat lainnya. Sadar
atau tidak, kebanyakan negara-negara dunia ketiga memang sangat sukar untuk
diharapkan menjadi ujung tombak pertemuan atau inovasi ilmu dan teknologi baru,
terutama dibidang informasi dan kendali. Pelembagaan dan penerapan ilmu dan
teknologi baru tersebut di kalangan para mahasiswa atau katakanlah masyarakat
awam sama sulitnya dengan “sosialisasi” penelitian dan pengembangan ilmu dan
teknologi informasi dan kendali di kalangan para ilmuwan itu sendiri.
Teknologi hanya dimaksudkan
sebagai seperangkat alat, pengetahuan manusia dan kelembagaan sosial-ekonomi
untuk melaksanakan suatu ikhtiar dan usaha. Pada sisi produksi, teknologi itu
dapat berupa suatu proses produksi atau bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dikombinasikan untuk menghasilkan suatu produk (output). Perubahan
teknologi, dengan demikian, dapat diartikan sebagai perubahan cara
mengkombinasikan faktor produksi tadi. Sementara itu, produktivitas dimaksudkan
sebagai suatu ukuran efisiensi yang berupa rasio produk dengan faktor produksi
tertentu. Inovasi atau perubahan teknologi biasanya mampu meningkatkan tingkat
produksi sekaligus produktivitasnya (Arifin, Bustanul, 2001).
2. Komponen Pendukung Rancang Bangun Alat
Regulator 7805 dan 7809
Seri 78xx regulator tegangan
dengan tiga terminal, dapat menghasilkan berbagai tegangan tetap. Dengan
demikian dapat digunakan dalam jelajahan penerapan yang lebar. Salah satu
penerapannya adalah peregulasian lokal tanpa terlibat dalam persoalan-persoalan
yang menyangkut peregulasian tunggal. Tegangan-tegangan yang diperloleh
memungkinkan regulator untuk dipakai dalan sistem-sistem logika, instrumentasi
dan peralatan elektronik. Meskipun semula dirancang sebagai regulator tegangan
tetap, namun akan dapat juga diperoleh tegangan-tegangan dan arus-arus variabel
dengan tambahan komponen ekstren. Disini penulis menggunakan LM 7805
untuk menghasilkan tegangan yang konstan sebesar + 5 Volt DC. (http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/78/0/5/7805.html).

Gambar
1. Regulator IC 78xx
Mikrokontroller
AT89S51
Mikrokontroler atau
mikroprosesor adalah suatu piranti yang digunakan untuk pengolahan data-data
biner (digital) yang didalamnya merupakan gabungan dari
rangkaian-rangkaian elektronik yang dikemas dalam bentuk suatu chip IC (Integrated
Circuit). AT89S51 adalah 8 bit mikrokontroller dengan 4 Kilobyte flash
EPROM dengan basis HCMOS dan bekerja dengan tegangan catu yang sangat rendah. Peralatan
ini diproduksi ATMEL menggunakan teknologi yang memorinya tidak mudah terhapus
dalam kompatible dengan instruksi set MCS-51. Dengan menggunakan 8 bit CPU
dengan flash memori pada sekeping chip maka ATMEL AT89S51 adalah mikrokomputer
handal yang sangat fleksibel untuk sistem kontrol dengan tawaran yang lebih
murah. AT89S51 memberikan feature standard sebagai berikut :
1.
Kompatibel
dengan produk keluarga MCS5 TM 1 .
2.
4 Kilobyte
flash memori yang dapat diprogram ulang (mampu diisi ulang sampai dengan 1000
kali).
3. 128
x 8 bit Timer/Counter.
4. 32
buah jalur I/O.
5. Dua
buah 16 bit Timer/Counter.
6.
Dua
buah sumber interupsi.
7.
Analog
comparator yang sangat
presisi.
8.
Tegangan
kerja antara 2,7 dan 6 Volt.
9. Fully
Static Operation dari 0 Hz sampai 33 MHz.
10. Watchdog
Ttimer.
11. Serial UART
channel yang dapat diprogram.
12.
Output
mampu menggerakkan LED secara langsung.
13. Low
Power Idle dan Power Down Modes.
(http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/A/T/8/9/AT89S51.html).
Dalam pengembangannya AT89S51
dirancang dengan logika statis untuk bekerja pada frekuensi mendekati nol dan
mendukung oleh dua mode Saving Power yang terkendali oleh software. Mode Idle
menghentikan CPU (Central Processing Unit) sementara RAM, timer/counter,
serial port dan sistem interupsi terus bekerja. Mode Power Down menyimpan data
RAM dan menghentikan osilator secara menonaktifkan fungsi-fungsi chip yang lain
sampai terdapat reset dari luar.
Konfigurasi pin (Gambar.2)
dan penjelasannya adalah seperti dibawah ini :

Gambar 2. Konfigurasi
pin AT 89S51

Gambar 3. Blok Diagram AT 89S51.
Gambar 2. diatas
memperlihatkan susunan kaki AT89S51, susunan kaki ini sama persis dengan
AT89C51. Memori merupakan bagian yang sangat penting bagi mikrokontroler, diperlukan
2 macam memori yang sifatnya berbeda. Read Only Memori (ROM) yang isinya tidak
berubah meskipun IC kehilangan catu daya, dipakai untuk menyimpan program,
begitu di-reset mikrokontroller akan langsung bekerja dengan program dalam ROM
tersebut. Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan MCS-51 memori penyimpan program
ini dinamakan sebagai Memori Program. Random Acces Memori (RAM) isinya
akan sirna begitu IC kehilangan catu daya, dipakai untuk menyimpan data pada
saat program bekerja.
1. Port 0.
Port 0
merupakan port pararel 8 bit dua arah. Posisi Low Significant Bit (LSB)
terletak pada pin 39 dan Most Significant Bit (MSB) teletak pada pin 32.
2. Port 1.
Port 1
terdiri dari 8 bit jalur I/O dua arah. Pin 1.2 sampai P1.7 menyediakan internal
Pull-up sedaangkan P1.1 membutuhkan external pullup. P1.0 juga dipakai sebagai
Input Positif (AINO) dan P1.1 sebagai input negatif (AINI) dari komparator
analog yang terdapat dalam chip. Penyangga output port 1 bisa menghasilkan arus
20 mA dan bisa menggerakkan tampilan LED secara langsung. Port 1 juga bisa
digunakan sebagai input dengan memberikan logika 1 pada pinnya. Saat P1.2
sampai P1.7 digunakan sebagai input dan diberikan logika rendah maka mereka
akan menghasilkan arus (H I )karena internal pull-up dari pin tersebut. Port 1 juga menerima kode data pada
saat pemograman dan pemeriksaan flash. Posisi Low Significant Bit (LSB)
terletak pada pin 1 dan Most Significant Bit (MSB) teletak pada pin 8.
3. Port 2.
Port 1
terdiri dari 8 bit jalur I/O dua arah. Pin 2.2 sampai P1.2 menyediakan internal
Pull-up sedangkan P2.1 membutuhkan external pullup. P1.0 juga dipakai sebagai
Input Positif (AINO) dan P1.1 sebagai input negatif (AINI) dari komparator
analog yang terdapat dalam chip. Penyangga output port 2 bisa menghasilkan arus
20 mA dan bisa menggerakkan tampilan LED secara langsung. Port 2 juga bisa
digunakan sebagai input dengan memberikan logika 1 pada pinnya. Saat P1.2
sampai P1.7 digunakan sebagai input dan diberikan logika rendah maka mereka
akan menghasilkan arus (H I )karena internal pull-up dari pin tersebut. Port 1 juga menerima kode data pada
saat pemograman dan pemeriksaan flash. Posisi Low Significant Bit (LSB)
terletak pada pin 21 dan Most Significant Bit (MSB) teletak pada pin 28.
4.
Port 3.
Pin-pin
P3.0 sampai P3.7 pada port 3 adalah 7 buah pin I/O dua arah dengan internal
Pull-up. Port P3.6 tertanam dalam chip sebagai input dan terhubung ke output
Komparator Analog dan tidak bisa dipakai sebagai pin I/O dengan tujuan umum. Penyangga Output Port 3 bisa menghasilkan
arus 20 mA. Port 3 juga bisa digunakan sebagai input dan saat diberi logika
rendah maka ia akan menghasilkan arus (H I) karena Internal Pull-up. Port 3 juga berfungsi
untuk bermacam feature khusus dari AT89S51 sebagai berikut:
Tabel 1. Fungsi Alternatif pin-pin Port 3.
PIN
|
FUNGSI ALTERNATIF
|
P 3.0
|
RXD ( Serial Input Port )
|
P
3.1
|
TXD (Serial Output Port)
|
P 3.2
|
INT0 (External Interupt 0)
|
P 3.3
|
INT1 (External Interupt 1)
|
P 3.4
|
T0 (Timer 0 external input)
|
P 3.5
|
T1 (Timer 1 external input)
|
5. Reset (RST).
Semua jalur I/O akan direset menjadi
logika 1 saat input RST mendapat logika tinggi. Menahan pin RST tinggi untuk
dua siklus mesin pada saat osilator bekerja akan mereset peralatan. Tiap siklus
mesin membutuhkan 12 siklus clock atau osilator.
6. XTAL 1.
Input untuk penguat inverting osilator
dan input untuk rangkaian pengoperasian internal clock.
7. XTAL 2.
Output dari penguat inverting osilator.
(Suhata, S.T, 2005).
Sensor
Sensor adalah suatu alat yang
dapat mengubah besaran fisik seperti temperatur, gaya, kecepatan putaran, dan
cahaya menjadi besaran listrik yang sebanding. Agar sensor dapat bekerja lebih
baik dan tepat haruslah memiliki persyaratan sebagai berikut :
a) Kepekaan, yaitu sensor harus dipilih
sedemikian rupa pada nilai-nilai masukan yang ada dapat diperoleh keluaran yang
cukup besar.
b) Stabilitas waktu, yaitu untuk menentukan
masukan tertentu, sensor harus dapat memberikan keluaran yang tetap nilainya
dalam waktu yang lama.
Sensor itu sendiri terdiri
atas tranduser dengan atau tanpa penguat/pengolah sinyal yang terbentuk dalam
suatu sistem pengindra. Dalam lingkungan sistem pengendali, sensor memberikan
kesamaan yang menyerupai mata, pengindraan, hidung, lidah yang kemudian akan
diolah oleh kontroler sebagai otaknya (Irawan, Agus, 1996).
Sensor LDR
Dalam perancangan penguat
sensor suara ini, rangkaian yang dipergunakan adalah penguat satu transistror
yang diumpankan ke IC LB1403 rangkaiannya adalah sebagai berikut.
![]() |
Gambar 4. Sensor LDR
Relay
Relay adalah suatu peralatan elektronik yang
berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian elektronik yang
satu dengan rangkaian elektronik yang lainnya, contoh pada rangkaian pengontrol
motor mengunakan relay. Pada dasarnya relay adalah saklar elektromagnetik
yang akan bekerja apabila arus mengalir melalui kumparan, inti besi akan
menjadi magnet dan akan menarik kontak-kontak relay. Kontak-kontak dapat
ditarik apabila garis magnet dapat mengalahkan gaya pegas yang melawannya. Besarnya
gaya magnet yang ditetapkan oleh medan yang ada pada celah udara pada jangkar
dan inti magnet, dan banyaknya lilitan kumparan, kuat arus yang mengalir atau
disebut dengan inperal lilitan dan pelawan magnet yang berada pada sirkuit
pemagnetan. Untuk memperbesar kuat medan magnet dibentuk suatu sirkuit.
Kontak-kontak atau kutub-kutub
dari relay umumnya memiliki tiga dasar pemakaian yaitu :
1. Bila kumparan dialiri arus listrik maka
kontaknya akan menutup dan disebut sebagai kontak Normally Open ( NO ).
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka
kontaknya akan membuka dan disebut dengan kontak Normally Close ( NC ).
3. Tukar-sambung Change Over (CO), relay
jenis ini mempunyai kontak tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan
diri dari posisi ini dan membuat kontak dengan yang lain bila relay dialiri
listrik.
Berikut ini memperlihatkan
beberapa bentuk kontak dari sebuah relay :

Gambar 5.
Jenis Kontruksi Relay
Sifat – sifat relay :
a. Impedansi kumparan, biasanya impedansi
ditentukan oleh tebal kawat yang digunakan serta banyaknya lilitan. Biasanya
impedansi berharga 1–50 K? guna memperoleh daya hantar yang baik.
b. b. Kuat arus yang digunakan untuk
menggerakkan relay, biasanya arus ini diberikan oleh pabrik. Relay dengan
perlawanan kecil memerlukan arus besar sedangkan relay dengan perlawanan besar
memerlukan arus yang kecil.
c. Tegangan yang diperlukan untuk
menggerakkan relay.
d. Daya yang diperlukan untuk mengoperasikan
relay besarnya sama dengan nilai tegangan dikalikan arus.
e. Banyaknya kontak-kontak jangkar dapat
membuka dan menutup lebih dari satu kontak sekaligus tergantung pada kontak dan
jenis relaynya. Jarak antara kontak-kontak menentukan besarnya tegangan
maksimum yang diizinkan antara kontak tersebut.
(Irawan, Agus, 1996).
H. METODE
PELAKSANAAN PROGRAM
Sebelum membuat rancang
bangun alat, langkah awal yang dilakukan adalah merencanakan sistem yang akan
diterapkan terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan agar rancang bangun alat yang kita buat nantinya benar-benar
merupakan suatu sistem otomatisasi yang sesuai dengan sistem kontrol yang
diinginkan.
1. Perancangan Alat
a. Flow Chart
(Terlampir).
b. Blok Diagram
(Terlampir).
c. Gambar Komponen Rangkaian
(Terlampir)
2.
Pembuatan
Alat
(Terlampir).
I. JADWAL
KEGIATAN PROGRAM
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
||
1
2.
3.
4.
5.
6.
|
Perancangan Alat
Persiapan dan Pengadaan Bahan Alat
Pembuatan Alat
Pengujian Alat
Penyusunan Laporan
Penyerahan Laporan Akhir
|
XXXX
|
XXXX
XXXX
XX
|
XXXX
XXXX
XXXX
|
XX
XXXX
XXXX
|
XX
XX
|
J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA
KELOMPOK
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama : Arifudin
anwar
N I M :
5350305025
Fakultas/Jurusan : FT / Teknik Elektro (D3)
Semester : V
Waktu untuk Kegiatan PKM : 3
jam/minggu
No. HP : 08122897925
E-mail :
anwar_cancer @plasa.com
Anggota Pelaksana
Anggota
1
Nama : Akhmadi Setyawan
N I M :
5350305012
Fakultas/Jurusan : FT / Teknik Elektro (D3)
Semester :
V
Waktu untuk Kegiatan PKM : 3
jam/minggu
Anggota 2
Nama :
Setyo Prajoko
N I M :
4401405101
Fakultas/Jurusan : MIPA / Biologi S1
Semester :
V
Waktu untuk Kegiatan PKM : 3
jam/minggu
K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1.
Nama : Drs. I Made Sudana, M.Pd.
2. NIP. : 131404314
3. Jabatan Struktural : Dosen
Teknik Elektro
4. Fakultas/Program Studi :
Fakultas Teknik / Teknik Elektro
5.
Perguruan Tinggi : UNNES
6.
Bidang Keahlian : Sistem Kendali
7. Waktu untuk Kegiatan PKM : 3 jam/minggu
L. BIAYA
- Rekapituasi Biaya
Tabel 2. Rekapitulasi Biaya
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Jumlah
|
1.
2.
3.
4.
5,
|
Pembuatan Alat
Dokumentasi
Transportasi
Penyusunan Laporan
Lain-lain
|
Rp. 5.098.000,00
Rp.
325.000,00
Rp.
350.000,00
Rp.
400.000,00
Rp.
60.000,00
|
- Rincian Pengeluaran
Pembuatan Alat
a. Papan Akrelik Rp 1.000.000,00
b. Komponen Elektronika
1) Resistor Rp 50.000,00
2) Potensiometer Rp. 20.000,00
3) Transistor Rp. 75.000,00
4) Kapasitor Rp. 75.000,00
5) Thyristor Rp. 25.000,00
6) Dioda Rp. 100.000,00
7) IC Rp. 200.000,00
8) Relay Rp. 80.000,00
9) Transformator Rp. 200.000,00
10) Saklar Rp. 10.000,00
c. Voltmeter Rp. 400.000,00
d. Amperemeter Rp. 400.000,00
e. LCD Rp. 400.000,00
f. MCB Rp. 100.000,00
g. Otomatik Sekring Rp. 100.000,00
h. Papan PCB Rp. 20.000,00
i. Larutan Feri Chlorit (Fe2ClO3) Rp. 8.000,00
j. Tenol Rp. 10.000,00
k. Solder Rp. 25.000,00
l. Atractor Rp. 20.000,00
m. LDR @ 50.000,00 Rp. 200.000,00
n. Alarm Rp. 400.000,00
o. LM35 4 @ Rp.25.000,00 Rp. 100.000,00
p. Plat seng @ Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00
q. Box Rp. 250.000,00
r. Mur + Baut Rp. 30.000,00
s. Kabel Rp. 75.000,00
t. Sistem MinimumAT89S51 Rp. 400.000,00
Jumlah Rp. 4.873.000,00
Dokumentasi
a. Roll film 3 @Rp 25.000,00 Rp. 75.000,00
b. Cuci cetak Rp. 250.000,00
Jumlah Rp. 325.000,00
Transportasi
a. Pra Kegiatan Rp. 50.000,00
b. Pelaksanaan Kegiatan Rp. 200.000,00
c. Pasca Kegiatan Rp. 100.000,00
Jumlah Rp. 350.000,00
Penyusunan Laporan
a. Kertas A4 2 @ Rp 25.000,00 Rp. 50.000,00
b. Tinta Printer 2 @ Rp 25.000,00
Rp. 50.000,00
c. Penggandaan Rp. 150.000,00
d. Pengarsipan Rp. 150.000,00
Jumlah Rp. 400.000,00

Jumlah pengeluaran Rp 6.008.000,00
M. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Bustanul.2001.”Spektrum Kebijakan
Pertanian Indonesia: telaah struktur, kasus, dan alternatif strategi”. Jakarta:
Erlangga,2001, hal 27-33.
Achyanto, Djoko, 1990, Mesin-mesin Listrik,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Budiharto. Widodo.
2004. Interfacing dan
Mikrokomputer. Jakarta PT Elex Media Komputindo.
Frank D. Petruzella. 1996. Elektronik Industri.
Yogyakarta. Andi Yogyakarta.
Irawan, Agus, 1996, Pintar Elektronika Jilid 1,
CV. Bahagia, Batang.
Suhata, S.T, 2005, Aplikasi Mikrokontroler Sebagai
Pengendali Peralatan Elektronik Via Line Telepon, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/78/0/5/7805.html.
http://www.national.com/pdf/LM/LM35.html#Datasheet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar