banner

Jumat, 08 Juni 2012

Perhitungan Pendapatan Nasional


Perhitungan Pendapatan Nasional

            Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasikan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu. Sebab, besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian,
            Yang pertama, besarnyaoutput nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian ( tenaga kerja, barang modal, uang, dan kemampuan kewirausahawanan ) digunakan untuk memproduksinbarang dan jasa. Secara umum, makin besar pendapat nasional suatu Negara, semakin baik efisiensi alokasi sumber daya ekonominya
            Yang kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang tingkat kemakmuran suatu Negara. Alat ukur yang disepakati tentang tingkat kemakmuran adalah output nasional per kapita. Nilai output per kapita diperoleh dengan cara membagi besarnya output nasional dengan jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan. Jika angka output per kapita makin besar, tingkat kemakmuran dianggap makin tinggi. Sementara itualat ukur tentang produktivitas rata-rata adalah output per tenaga kerja. Makin besar angkanya, makin tinggi produktivitas tenaga kerja.
            Yang ketiga, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang masalah-masalah structural ( mendasar ) yang dihadapi suatu perekonomian. Jika sebagian besar output nasional dinikmati oleh sebagian kecil penduduk, maka perekonomian tersebut mempunyai masalah dengan distribusi pendapatannya. Jika sebagian besar output nasional besal dari sector pertanian ( ekstraktif ), maka perekonomian tersebut berhadapan dengan masalah ketimpang struktur produksi. Dalam arti, perekonomian harus segera memodernisasikan diri, dengan memperkuat industrinya, agar ada keseimbangan kontribusi antara sektor pertanian/ sektor ekonomi tradisioanal dengan sektor industri/ sektor ekonomi modern.
            Itulah sebabnya perhitungan output nasional, merupakan pokok pembahasan awal dalam teori ekonomi makro.
1.   Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar

A.    Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)
Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antarpelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.
                                                               Pembelian Barang dan Jasa
Pemerintah
 
Perusahaan
 
Rumah Tangga
 
                                                                            ( 4 )
                                                            Pembelian Barang dan Jasa                                                  Pajak
                                                                                (5)                                                                              (3)
 

                                                                                (6)                                                                              (2)
Dunia Internsional
 
                                                                                Pajak                                                 Gaji, Pembayaran Bunga,
                                                                                                                                            Penghasilan Non Balas
                                                                                                                                            Jasa (Transfer Payment)

                                                                                                                        (1)
                                                                                                    Gaji, Upah, Bunga, Dividen, Sewa

                                        (7)                                                                                                                                                                               (8)
                                        Ekspor                                                                                                                                                                       Impor


Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:
1.     Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
2.     Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
3.     Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4.     Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, di mana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

B.    Tiga Pasar Utama (Three Basic Markets)
Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak dikelompokkan menjadi tiga pasar utama (Three Basic Markets):
1.     Pasar barang dan Jasa
Pasar barang dan jasa adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utamanya berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.

2.     Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Dalam perekonomian tertutup, penawaran tenaga kerja berasal dari sektor rumah tangga. Sedangkan permintaannya berasal dari sektor perusahaan dan sektor pemerintah. Dalam perekonomian terbuka, penawaran dan permintaan tenaga kerja dapat berasal dari sektor luar negeri.




3.     Pasar Uang dan Modal
Pasar uang adalah interaksi antara permintaan uang dengan penawaran uang. Yang diperjualbelikan dalam pasar uang bukanlah fisik uang, melainkan hak penggunaan uang. Penawaran uang berasal dari pihak-pihak yang bersedia menunda hak penggunaan uangnya, entah dalam jangka pendek atau jangka panjang. Permintaan akan uang berasal dari pihak-pihak yang membutuhkan uang dengan berbagai alasan.
Jika hak penggunaan uang yang diperjualbelikan adalah setahun atau kurang, maka pasar tersebut masuk kategori pasar uang (money market). Jika hak penggunaan uang yang diperjualbelikan lebih dari setahun, pasar tersebut adalah pasar modal (capital market).

2.   Metode-metode Penghitungan Pendapatan Nasional

Ada tiga cara penghitungan pendapatan nasional, yaitu:

A.    Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.
NT = NO-NI
            Dimana : NT = nilai tambah
                            NO = nilai output
                            NI = nilai input
            Aktivitas produksi yang baik adalah aktivitas yang menghasilkan NT > 0. Dengan demikian besarnya PDB adalah:
            PDB =
Dimana : i = sektor produksi ke 1,2,3,…,n







B.    Metode Pendapatan (Income Approach)
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
Q = f(L,K,U,E)
            Dimana : Q = output
                            L = tenaga kerja
                            K = barang modal
                            U = uang/ finansial
                            E = kemampuan entrepreneur atau kewirausahaan

Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
PN = w+i+r+
Dimana :  w = upah/ gaji (wages/ salary)
 i  = pendapatan bunga (interest)
r  = pendapatan sewa (rent)
                              = keuntungan (profit)

C.    Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis agregat dalam suatu perekonomian:

1)     Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (non-durable goods).

2)     Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (government expenditure). Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah.




3)     Pembentukan Modal Tetal Domestik Bruto (Investment Expenditure)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Yang termasuk dalam PMTDB adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi.

4)     Ekspor Neto (Net Export)
Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daipada impor. Perhitungan ekspor neto dilakukan bila perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain (dunia).
PDB = C+G+I+ (X-M)
                        Dimana : C = konsumsi rumah tangga
                                        G = komsumsi/ pengeluaran pemerintah
                                        I  = PMTDB
                                        X = ekspor
                                        M = impor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar